NASA Temukan Jejak Dinosaurus Berusia 100 Juta Tahun
27 Agustus 2012
0
comments
Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat. Pepatah diatas sepertinya cocok untuk menggambarkan sebuah kabar yang mengejutkan dari NASA. Selama ini Nasa fokus pada proyek luar angkasa termasuk Mars, namun sepertinya kurang memperhatikan keadaan sekitar setiap laboratoriumnya. Hingga akhirnya Ray Stanford, seorang paleontolog amatir, menemukan jejak kaki dinosaurus di halaman Goddard Space Flight Center milik NASA.
Temuan ini diungkap Stanford pada NASA pada 17 Agustus 2012. Lalu setelahnya, NASA langsung melibatkan Rob Weems dari Badan Survei Geologi AS (USGS). Dan Weems mengonfirmasi bahwa jejak itu benar asli jejak dari dinosaurus. Dari temuan ini, para Ilmuwan menduga bahwa sekitar ratusan juta tahun lalu, sebelum tim NASA disibukkan dengan penelitian alam semesta, Dinosaurus jenis herbivora telah terlebih dahulu menetap di laboratorium NASA, Maryland. Berdasarkan hasil penelitian, para Ilmuwan menyimpulkan bahwa jejak kaki selebar 12 inchi atau sekitar 30 centimeter yang ditemukan itu adalah jejak kaki Nodosaurus. Jejak kaki yang menggambarkan empat jari itu diperkirakan milik Nodosaurus yang tinggal di area itu sekitar 110 juta tahun lalu. Untuk diketahui, Nodosaurus pada saat itu diperkirakan memiliki ukuran tubuh sebesar Gajah kecil.
Tak hanya satu jejak yang ditemukan, para iluwan juga menemukan jejak kedua yang diduga milik jenis dinosaurus yang sama. Hanya saja jejak kedua ini memiliki ukuran yang lebih kecil, dan para ilmuwan menyimpulkan bahwa jejak kedua itu adalah milik anak dari Nodosaurus.
Menurut Weems, jejak pertama yang berhasil ditemukan adalah jejak seekor Nodosaurus betina dan diduga memiliki satu anak atau lebih yang mengikutinya kemana-mana. Sama seperti anak kucing atau anjing yang mengikuti Induknya kemana-mana. Para Ilmuwan juga menduga, bahwa Nodosaurus pada saat itu berjalan tergesa-gesa diatas lumpur. Hal ini dilihat dari cetakan jejak kaki yang tak terlalu dalam. Untuk saat ini, NASA dan para Ilmuwan masih merahasiakan dimana letak persis jejak kaki yang ditemukan, agar tidak dapat diintervensi siapapun.
Hal ini juga supaya para Ilmuwan tetap dapat melakukan penelitian dengan lebih mudah. Menurut Ray Stanford, penemuannya ini merupakan hal yang sangat berarti. Menurut Stanford, ia adalah orang yang beruntung dapat menemukan jejak itu, mengingat di area itu terdapat para Ilmuan cerdas yang telah ada sejak ratusan juta tahun lalu. Dan baginya para Ilmuwan itu sangat ceroboh sehingga tak dapat menemukan jejak kaki hewan yang telah punah itu. Stanford menambahkan hal itu adalah sesuatu yang sangat puitis.