Legenda Kebagusan Kuburan Hoki Si Pujaan Pria

Posted by Unknown 24 Juni 2010 0 comments
Begitu lekat kisah Ibu Bagus di Kampung Kebagusan hingga namanya pun terabadikan.

Makam Nyai Tubagus Ratih Nursiyah (VIVAnews/Tri Saputro)
VIVAnews - Di nisan batu itu terukir  nama “Nyai Tubagus Ratih Nursiyah.” Terletak di Jalan Kebagusan II, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, makam ini terjepit sejumlah rumah mewah. Kediaman Megawati Soekarno Putri, Presiden RI ke-5, hanya sepelemparan batu dari sini.

Berkarpet rerumputan hijau yang tercukur rapi, area makam seluas 3x7 meter ini dibatasi dinding bercat putih setinggi hampir satu meter. Sebuah pohon kamboja dan sejumlah tanaman penuh dedaunan pun tumbuh subur di sekeliling nisan yang dipugar 11 Oktober 1999.

“Seminggu sekali lah saya yang membersihkan. Saya juga ikut bantu tenaga saat makam ini dipugar,” ujar Misdi, pria setengah baya yang biasa merawat makam itu.

Sekilas tidak ada yang istimewa dari bangunan makam tersebut. Hanya saja, makam yang dianggap keramat itu sering dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. “Terutama setiap malam Jumat atau hari Jumat,” ujar Asmawih, sesepuh Kebagusan saat ditemui VIVAnews di rumahnya.

Makam Ibu Bagus. Demikian masyarakat setempat akrab menyebut makam itu. Konon, dari makam itulah nama Kampung Kebagusan muncul. Kampung tempat Ibu Bagus pernah berdiam hingga akhir hayatnya.

Dari cerita beberapa sesepuh di Kebagusan, Ibu Bagus adalah puteri Kesultanan Banten yang begitu kesohor. Saking cantiknya, banyak pria yang mati-matian memperebutkan Ibu Bagus.  Bahkan, kecantikannya pula yang membuat hidup Ibu Bagus berakhir tragis.

Cerita yang diperoleh Asmawih dari leluhurnya, Ibu Bagus meninggal lantaran dibunuh pria pujaannya. “Biar sekalian tidak ada satupun yang mendapatkan Nyai,” ujarnya.

Versi lain menyebut, Ibu Bagus meninggal karena bunuh diri. “Bu Bagus bunuh diri karena ingin menyelamatkan setiap laki-laki yang saling membunuh karena ingin memperebutkannya,” ujar Sarmiji, sesepuh yang tinggal di Jalan Kebagusan III RT 2 RW 05.

Kisah kematian Ibu Bagus memang beragam. Sebelum meninggal, sesepuh Kebagusan yang akrab disapa Engkong Damat juga mewariskan kisah tentang Ibu Bagus. “Nyai memang dikenal cantik dan sakti. Apabila ada yang menginginkannya harus mengalahkan Nyai terlebih dahulu,” kata Achmad Sain merujuk cerita Engkong Damat.

Dalam perkembangannya, makam Ibu Bagus dianggap membawa keberuntungan bagi para peziarah yang memujanya. “Ketika jaman judi bola Tangerang lagi ngetren, pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Ali Sadikin, banyak orang dari berbagai daerah datang untuk mencari informasi nomor buntut. Bahkan ada yang sampai menginap di sana,” kenang Asmawih.

Hingga kini, tidak sedikit peziarah yang mendatangi makam Ibu Bagus untuk mencari wangsit. Sebagian besar dari mereka mengaku bosan hidup miskin, dan datang ke makam untuk meminta kekayaan. “Saya jelaskan, berdoa itu sama Allah, bukan meminta pada kuburan,” kata Asmawih yang pensiunan pegawai bank swasta.   

Di tengah kisah yang kian sulit dibuktikan kebenarannya, makam Ibu Bagus berhasil memikat hati warga Kebagusan. Niat sejumlah pihak menggusur makam itu ke tempat pemakaman umum (TPU) selalu ditentang warga. Arwah Ibu Bagus pun abadi di Kampung Kebagusan.
• VIVAnews
Jangan Lupa Berikan Komentarnya ya Teman-teman anak muda
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Jangan Lupa Bermurah Hati Memberikan Sepatah Dua Kata di Komentar Ya !!!

Blog Archive

Label

Adsense (4) ANeH Euy (4497) AntiVirus (33) BerBloG RiA (213) BerDownload Ria (233) Berita (4584) Bola (213) Cerita (2007) Cybercrime (27) Entertainment (1630) Fashion (303) Fenomenal (1254) Film (470) Forum (11) Gadget (363) Gambar (3461) Games (167) Hot Celebs (355) Internet (504) Justin Bieber (61) Kesehatan (941) Kriminal (427) Lucu (1042) Misterius (1055) Musik (487) Ngegosip Nih (1232) Olahragara Yuk (911) Otomotif Nih (409) Sains (853) Sejarah (921) Seksologi (145) Serba-Serbi (4392) Teknologi (1165) Tentang Admin (7) Tips (1481) TV Online (2) Unik (632) Video (1457) Wisata (348) Zodiak (31)