Anak Muda

Indonesia akan melakoni laga pertama babak semifinal Piala AFF Suzuki tahun ini di Gelora Bung Karno malam ini. Araneta yang pada 2002 masih berusia 20 tahun, tampil pada empat pertandingan grup.

Namun titik nadir Filipina terjadi ketika melayani Indonesia di final. Skuad Pinoy memerlukan hasil kemenangan besar untuk mengamankan tempat di semifinal.  Toh, hasilnya timnya menerima kekalahan terburuk di sepanjang sejarah turnamen dua tahunan ini.

“Itu hari buruk buat kami. Itu memalukan. Kerumunan penonton mengagumkan dan begitu berisik karena mereka mendukung Indonesia, yang telah mencetak 8 gol untuk bisa lolos ke semifinal,” kata Araneta, Kamis (16/12).

Prestasi Filipina berangsur membaik. Itu dibuktikan skuad Simon McMenemy di Piala AFF tahun ini. Tak kalah di tiga pertandingan, gawang mereka juga baru bisa kebobolan satu gol pada babak penyisihan Grup B.

Araneta menilai kunci kesukasesan timnya  kali ini adalah permainan kolektif yang diperagakan di lapangan. “Tim kami yang dulu dan sekarang berbeda. Kami baru mempersiapkan dua bulan sebelum bertanding dulu. Kini kami telah bersama selama setahun,” jelasnya.

Ia menambahkan bangga bisa melihat pencapaian Filipina saat ini. Menurutnya rekan-rekannya siap mengubah wajah sepak bola di negaranya. “Kami tidak akan membiarkan Indonesia mencetak 13 gol lagi,” katanya.

Sumber: