Mengintip Hacker Kelas Dunia dan Nasibnya
30 Juni 2011
0
comments
Para hacker (peretas) ternyata terbagi dalam dua kelompok, topi hitam dan topi putih, untuk menandakan sisi baik atau jahat. Nasib hacker pun beragam, ada yang untung maupun sial.
Topi Hitam :
Kelompok hacker ini bekerja dengan mengeksploitasi sistem komputer untuk melakukan kejahatan cyber. Beberapa diantaranya ada yang hanya berdasar penasaran dan kesenangan adapula untuk kepentingan pribadi. Berikut hacker topi hitam dan nasibnya.
Jonathan James, remaja ini menjadi remaja pertama masuk penjara atas aksi pembajakandan dihukum 16 tahun penjara saat itu.”Saya hanya main-main. Menyenangkan melihat apa yang bisa saya lakukan,” katanya saat diwawancara PBS.
James selalu menarget organisasi profil tinggi. Termasuk memasang ‘pintu belakang’ (DRTA) di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS)untuk mengintip email sensitif dan mencuri username serta password pegawai. Pria yang dijuluki c0mrade yang juga pernah membobol komputer NASAini kini mengaku membuat perusahaan keamanan komputernya sendiri.
Adria Lamo, peretas ini membobol New York Times dan Microsoft. ‘Peretas gelandangan’ ini mengatakan, “Saya punya laptop di Pittsburgh, dan baju ganti di D.C”.Kejahatannyaterutama di uji penetrasi mencari celah keamanan untuk dieksploitasi. Yahoo!, Bank of America, Citigroup dan Cingular adalah korbannya.Kini, ia menjadi jurnalis kenamaan dan pembicara umum.
Kevin Mitnick, ‘peretas poster’ ini digambarkan Kementerian Keadilan sebagai ‘penjahat komputer paling dicari di sejarah AS’.Kejahatan pria ini difilmkan dalam, Freedom Downtime dan Takedown. Kejahatan terbesarnyaadalah, menyusup jaringan komputer Digital Equipment Corporation dan mencuri perangkat lunak di sana.Kini, ia menjadi konsultan keamanan computer, penulis dan pembicara.
Kevin Poulsen, ‘Dark Dante’ini diketahui membajak jaringan telepon radio LA, KIIS-FM, yang membuatnya berhasil mendapat Porsche baru. Pihak berwenang menjulukinya ‘Hannibal Lecter kejahatan komputer’.Kini, ia bekerja sebagai senior editor Wired News. Artikelnya yang paling menonjol adalah, mengeai identifikasinya pada 744 pelaku pelecehan seksual di prodil MySpace.
Robert Tappan Morris, putra mantan ilmuwan Badan Keamanan Nasional Robert Morris ini dikenal sebagai Morris Worm. Worm ini menjadi worm komputer pertama yang dilepas di internet. Hasilnya, ia menjadi orang pertama yang dikenai UU Penipuan dan Pelanggaran Komputer 1986.Kini, ia menjadi profesor di MIT Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory.
Topi Putih :
Hacker kategori baik biasanya disewa berbagai perusahaan untuk menguji integritas sistemnya. Di kategori ini, ada lima hacker terbaik dalam sejarah. Berikut tokoh-tokohitudan nasibnya.
Stephen Wozniak,‘Woz’ terkenal sebagai ‘Steve Jobs lain’ di Apple. Ia dianugerahi gelar doktor dan National Medal of Technology dari Kettering University dan Nova Southeastern University. Woz juga berhasil masuk National Inventors Hall of Fame pada 2000.Woz memulai aksi hacking membuat kotak biru, perangkat bypass mekanisme pengubah telepon untuk melakukan panggilan gratis jarak jauh.Kini, ia memberi pengajaran pada murid dan guru di sekolah buatannya, Los Gatos School District.
Tim Barners-Lee, hacker ini terkenal sebagai pencipta World Wide Web (www), sistem untuk akses situs, dokumen dan data internet. Pria memiliki banyak penghargaan dan paling terkenal adalah, Millenium Technology Prize.Pria ini dulunya menjadi mahasiswa Oxford University pertama yang tertangkap basah melakukan hacking bersama temannya.
Linus Torvalds, Pria ini terkenal sebagai bapak Linux, sistem operasi (OS) berbasis Unix. Torvalds yang menyebut dirinya sendiri ‘teknisi’ ini mengatakan, aspirasinya sederhana, yakni ingin bersenang-senang membuat OS terbaik yang ia bisa.Saat ini, ia bekerja sebagai pimpinan di Linux. Pria ini juga pernah masuk ‘60 Years of Heroes’ majah Time.
Richard Stallman, Pria ini terkenal atas GNU Project yang ia buat untuk mengembangkan OS gratis. Dalam hal ini, Stallman dikenal sebagai Bapak Software Gratis. Pria yang memilih dipanggil ‘rms’ ini pertama kali melakukan hacking di MIT.Kini, ia terus mempromosikan software gratis dan bekerja melawan Digital Rights Management melalui organisasi seperti Free Software Foundation and League for Programming Freedom.
Tsutomu Shimomura, hacker ini mendadak terkenal dengan cara tak menyenangkan, yakni diserang Kevin Mitnick. Dari serangan itu, Shimomura berhasil membantu FBI menangkap Mitnickmelalui pelacakan ponselnya. Setelah itu, ia menulis buku mengenai insiden ini bersama jurnalis John Markoff yang kemudian dijadikan film.