Posted by Unknown
28 Juni 2011
William Shakespeare (gambar: thefamouspeople.com)
LONDON - Penemuan terakhir menyatakan bahwa William Shakespeare menghisap ganja, coba dibuktikan oleh sekelompok ahli paleontologi ingin menggali makamnya untuk membuktikan teori tersebut.
Francis Thackeray, seorang anthropolog dan Direktur dari Institute for Human Evolution di University of Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan, telah membuat sebuah permintaan resmi ke pihak Church of England untuk menggali makam Shakespeare. Demikian seperti yang dikutip dari Raw Story, Senin (27/6/2011).
"Kami memiliki teknik khusus untuk meneliti makam tersebut. Kami pun tidak bermaksud sama sekali untuk memindahkan jasadnya," jelas Thackeray.
Setelah meneliti makam tersebut, tim yang dipimpin oleh Thackeray berharap dapat mengetahui lebih mengenai kehidupan Shakespeare, bahkan sampai penyebab kematiannya.
"Pertumbuhan pada gigi mampu menunjukkan masa-masa ketika Shakespeare mengalami stres atau demam. Sebagai contoh, plak pada gigi, hal tersebut banyak menewaskan orang di era tahun 1600," ujarnya.
Tes lebih lanjut juga bisa meneliti apakah Shakespeare juga menghisap ganja. "Jika kami menemukan lekuk di giginya, maka hal tersebut bisa menjelaskan kalau ia menghisap pipa untuk merokok," papar Thackeray.
Sebelumnya, penelitian yang dilakukan pada tahun 2001 menemukan sebuah pipa hisap di halaman rumah Shakespeare. Hal tersebut menunjukkan bahwa Shakespeare mungkin memiliki kebiasaan menghisap ganja.
"Meski kandungan ganja sangat sedikit ditemukan di pipa tersebut, tapi buktinya tetap ada," kata Tommy Van Der Merwe, yang mengujicobakan pipa tersebut di Forensic Science Laboratory, Afrika Selatan.
Bahkan beberapa puisi karya William Shakespeare juga menyebutkan kata 'ganja' atau yang berhubungan dengannya.
William Shakespeare adalah penyair berkebangsaan Inggris, yang disebut sebagai salah satu penyair terbaik sepanjang masa.