Tony Blair Membaca Alquran Setiap Sore
14 Juni 2011
0
comments
Mantan PM Inggris Tony Blair (Foto: Getty Images)
LONDON - Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengaku dirinya selalu membaca Alquran setiap hari. Pensiun dari dunia politik, ternyata membuat dirinya memiliki waktu luang untuk membaca Alquran.
Sikap ini Blair ini memang lain dari biasanya. Pada umumnya Blair enggan untuk membicarakan agama, apalagi saat dirinya menjabat sebagai perdana menteri. Namun sejak 2007 silam, saat ia meninggalkan Downing Streets 10, yang merupakan kantor dari perdana menteri Inggris, dirinya kini jadi lebih terbuka melihat agama.
"Saya membaca Alquran setiap hari. Ini saya lakukan untuk memahami apa yang terjadi di dunia. Saya melihat Quran sangatlah instruktif," ungkap Blair seperti dikutip Daily Mail, Senin (13/6/2011).
Politisi senior Partai Buruh tersebut yakin memiliki pengetahuan lebih akan Islam dapat membantu perannya sebagai utusan khusus untuk Timur Tengah. Pekerjaannya yang ditetapkan oleh PBB, Amerika Serikat, Rusia dan Uni Eropa tersebut ditujukan untuk membantu perdamaian antara Palestina dan Israel.
Blair sempat mengatakan bahwa Islam adalah agama yang indah. Dirinya pun menganggap Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang amat mendorong kemanusiaan. Pada 2006 lalu dia menyebut Alquran sebagai buku reformis yang amat inklusif.
"Quran amat meninggikan ilmu pengetahuan dan amat membenci tahayul. Selain itu Alquran juga amat praktis dan jauh lebih maju ketika membicarakan sikap menghadapi pernikahan, keseteraan perempuan serta pemerintahan," jelas Blair.
(faj)
Sikap ini Blair ini memang lain dari biasanya. Pada umumnya Blair enggan untuk membicarakan agama, apalagi saat dirinya menjabat sebagai perdana menteri. Namun sejak 2007 silam, saat ia meninggalkan Downing Streets 10, yang merupakan kantor dari perdana menteri Inggris, dirinya kini jadi lebih terbuka melihat agama.
"Saya membaca Alquran setiap hari. Ini saya lakukan untuk memahami apa yang terjadi di dunia. Saya melihat Quran sangatlah instruktif," ungkap Blair seperti dikutip Daily Mail, Senin (13/6/2011).
Politisi senior Partai Buruh tersebut yakin memiliki pengetahuan lebih akan Islam dapat membantu perannya sebagai utusan khusus untuk Timur Tengah. Pekerjaannya yang ditetapkan oleh PBB, Amerika Serikat, Rusia dan Uni Eropa tersebut ditujukan untuk membantu perdamaian antara Palestina dan Israel.
Blair sempat mengatakan bahwa Islam adalah agama yang indah. Dirinya pun menganggap Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang amat mendorong kemanusiaan. Pada 2006 lalu dia menyebut Alquran sebagai buku reformis yang amat inklusif.
"Quran amat meninggikan ilmu pengetahuan dan amat membenci tahayul. Selain itu Alquran juga amat praktis dan jauh lebih maju ketika membicarakan sikap menghadapi pernikahan, keseteraan perempuan serta pemerintahan," jelas Blair.
(faj)