Inilah Nasi Goreng Paling Mahal Sedunia
9 Desember 2011
0
comments
Minggu
yang lalu saya membuat kehebohan di Twitter karena nge-tweet tentang
nasi goreng yang harganya Rp 160 ribu per porsi. Seperti biasa,
kehebohan selalu dipicu oleh mereka yang tidak menyimak ke belakang.
Tentu ada penjelasan mengapa nasi goreng “saja” sampai sedemikian mahal
harganya.
Pertama, porsinya sangat besar. Tergantung siapa yang makan, tetapi
satu porsi nasi goreng ini cukup untuk disantap antara 4-6 orang. Kedua,
isinya memang sangat mewah. Di antara nasi goreng yang gurih dan lezat
itu, tersembunyi potongan udang segar dan besar dalam porsi yang
generous. Di atas nasi goreng itu, hampir seluruh porsinya tertutup oleh
daging kepiting. Sekarang menjadi jelas mengapa nasi goreng ini
dibandrol dengan harga sangat mahal.
Kenapa disebut nasi goreng Widodo? Kenapa bukan nasi goreng Kapin?
Ceritanya panjang. Suatu hari, seorang kaya bernama Widodo singgah untuk
makan di restoran ini. Karena Pak Widodo penggemar kepiting kelas
berat, pesanannya adalah: “Buatkan nasi goreng dengan kepiting
sebanyak-banyaknya. Berapa pun harganya akan saya bayar.”Maka, jurumasak Kapin pun menjawab “tantangan” Pak Widodo dengan
porsi nasi goreng yang bahkan tidak pernah dibuat sebelumnya. Pak Widodo
puas dengan masakan itu. Setiap kali ia datang lagi ke Kapin untuk
memesan makanan yang sama. Tak ayal lagi, banyak orang pun ikut-ikutan
memesan nasi goreng spesial itu. “Nasi goreng seperti yang dipesan Pak Widodo itu, lho,” kata mereka.
Kapin memang mengutamakan hidangan sari laut. Sup kepitingnya banyak
dicari orang – dibuat dengan berbagai versi: asparagus, jagung, bibir
ikan, perut ikan, dan lain-lain. Masakan pauhi (abalone), kepiting,
udang, ikan, dan cumi-cumi dari Kapin sudah tenar sejak lama. Jangan
lewatkan rol udang (biasa disebut juga sebagai lumpia udang atau he
keng, Rp 70 ribu) yang cukup istimewa.
Burung dara goreng (Rp 65 ribu/2 ekor) di Kapin juga merupakan salah
satu favorit saya di sini. Khususnya karena sangat padan dipadukan
dengan nasi gorengnya. Boleh juga diuji bihun kepiting (Rp 100 ribu)
yang mirip dengan sajian serupa di Singapura. Bedanya, di Singapura
harganya bisa lima kali lipat.
Bila Anda datang ke Kapin dengan keluarga atau rekan-rekan bisnis,
yang terbaik adalah memilih berbagai paket makan siang yang ditawarkan.
Paket untuk berempat seharga Rp 163 ribu, berenam Rp 280 ribu, dan
berdelapan Rp 396 ribu. Kalaupun kurang – karena hanya 4-5 lauk –
tinggal menambah 1-2 jenis lauk lagi.
Ah, kalaupun Anda datang sendiri ke Kapin, ada menu-menu individual
untuk dipesan, seperti: tami goreng (di Jakarta disebut ifu mi, Rp 20
ribu), lo mi, angto mi, mi goreng, bihun goreng, dan lain-lain.
Satu hal yang selalu saya protes bila berkunjung ke Kapin adalah
kenyataan bahwa mereka tetap menjual sup dari sirip ikan hiu. Seluruh
dunia sudah mengutuk perburuan ikan hiu untuk diambil siripnya. Tetapi,
masih saja banyak orang yang mencari kenikmatan dari semangkuk sup yang
harganya sangat mahal itu.
Kapin sekarang juga sudah mempunyai cabang di Jl. Raya Kupang Indah
23 (031 7340528, 7347192). Bagi saya, tempat aslinya selalu lebih baik,
karena tidak ada yang dapat menggantikan suasana di tempat asal. Kapin
juga melakukan layanan antar makanan ke rumah atau ke kantor. Hmm, bisa
mengirim ke Jakarta atau tidak, ya?
Restoran Kapin
Pasar Besar Wetan 55D
Surabaya
031 5340262, 5451072
Pasar Besar Wetan 55D
Surabaya
031 5340262, 5451072
(Sumber: Detik.com)