Agar Suhu Selalu Dingin, Facebook Bangun Server Raksasa di Kutub
20 Januari 2012
0
comments
Kinerja server sangat terpengaruh oleh suhu temperatur, bila suhu panas maka bisa mengganggu performa kecepatan server, itulah salah satu alasan Facebook berancang-ancang membangun ladang server di kutub utara, agar kinerja servernya stabil dan selalu terjaga dingin. Mengingat semakin besarnya pengguna Facebook yang terus tumbuh berkembang maka dibutuhkan bukan hanya performa melainkan juga kapasitas server dengan skala sangat besar.
Inilah bangunan yang menimpan server Facebook di Kutub
Petinggi Facebook sedang menjelaskan pembangunan server baru mereka
Ia menambahkan, sejak 1961, temperatur di tempat ini tidak pernah melebihi 30 derajat Celsius selama lebih dari 24 jam. “Kalau dirata-rata, suhunya sekitar 2 derajat Celsius,” ujarnya. Dikutip dari CNET, berdekatan dengan lokasi ini, terdapat Sungai Lulea yang dapat menghasilkan listrik tenaga air dengan kekuatan dua kali lipat dari Bendungan Hoover, yang akan menjadi sumber energi ladang server ini.
Iring-iringan truk mengangukt Server ke lokasi baru di kutub
Ia mengatakan bahwa pengguna Facebook di Eropa akan mendapatkan performa yang lebih baik karena pusat data berada dekat dengan mereka. Data center di Lulea ini luasnya mencapai 28 ribu meter persegi dan membutuhkan listrik sebesar 120 megawatt yang semuanya berasal dari tenaga air. Rencananya, server ini akan selesai dibangun tahun 2014.
Meskipun Facebook tutup mulut mengenai besaran investasi yang ditanamkan di Swedia, sumber AP di pemerintahan Lulea memberi bocoran bahwa proyek konstruksi ini nilainya kurang lebih US$ 760 juta. Pengadaan fasilitas pendingin untuk server memang menjadi salah satu komponen pembiayaan paling besar dalam divisi IT di suatu perusahaan. Tak mengherankan kalau beberapa perusahaan teknologi tertarik membangun server di daerah beriklim dingin untuk mengurangi beban biaya.
Google, misalnya, membangun ladang server di Hamina, Finlandia, pada 2009. Sementara itu, Microsoft pada 2007 juga hendak membangun ladang server di Siberia, namun hingga hari ini tidak ada kelanjutan dari rencana tersebut. (Sumber)