1.) Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan, Sumatra Utara,
terletak di kelurahan Sukaraja, kecamatan Medan Maimun. Didesain oleh
arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa
Alamsyah pada 1888, Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30
ruangan
2.) Tjong A Fie (1860-1921) adalah seorang pengusaha, bankir dan kapitan
yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam
bidang perkebunan di Sumatera, Indonesia. Tjong A Fie membangun bisnis
besar yang memiliki lebih dari 10.000 orang karyawan. Karena
kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat dengan para kaum terpandang di
Medan, di antaranya Sultan Deli, Makmun Al Rasjid serta pejabat-pejabat
kolonial Belanda.
3.) Kesawan adalah nama sebuah daerah di Kecamatan Medan Barat, Medan,
Indonesia. Kawasan ini adalah kawasan yang dipenuhi bangunan-bangunan
bersejarah dan Jalan Ahmad Yani yang berada di kawasan ini merupakan
jalan tertua di Medan.
4.) Satu lagi peninggalan Sultan Deli, yaitu Masjid Raya Al Mashun yang
berjarak tak jau dari Istana Maimun (200m). Menurut sebuah sumber,
masjid mulai dibangun tanggal 1 Rajab 1324H atau 21 Agustus 1906 dan
selesai 10 Sept 1909 oleh Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. beberapa
bahan dekorasi dibuat dari Italia dan jerman serta konon dulunya menjadi
satu bagian dengan komplek istana. Masjid yang dirancang oleh Dingemans
dari Amsterdam (dengan bentuk yang simetris jika dilihat dari keempat
sisinya) memiliki gaya yang diambil dari budaya Timur tengah, India, dan
Spanyol. Masjid dibangun dengan bentuk segi 8 (oktagonal) dan memiliki 4
sayap disetiap bagian selatan timur utara dan barat yang berbentuk
seperti bangunan utama namun berukuran lebih kecil. luas keseluruhan
bangunan adalah 5.000 meter.
5.) LAPANGAN MERDEKA. Pusat makanan, hiburan dan arena pertunjukan yang
lebih dikenal dengan sebutan Merdeka Walk ini selalu ramai dikunjungi
pada malam hari, mulai dari remaja hingga keluarga. Tempat yang mirip
dengan food court di Mall ini menawarkan beragam pilihan makanan, mulai
dari Western Food, Asian Food sampai makanan khas Medan. Sebut saja
Coffee Bean Cafe, Oh Lala Cafe, New Zeland Juice, Ice Cream, Nelayan
Restoran, Pearl Terrace, minuman, Hometo Restoran, Sunshine Cafe,
Dupendys. Cukup menguras kocek Rp 15.000 – Rp 35.000 dijamin kenyang.
Tidak hanya makanan, di beberapa sisi juga terdapat arena permainan
serta stand souvenir, aksesories, CD dan DVD. Tidak jarang event musik
dan hiburan pun digelar, bahkan Hai Minimum Stage pernah menjajal venue
di Merdeka Walk ketika roadshow di Medan.
6.) Graha Bunda Maria Annai Velangkanni adalah tempat ziarah yang
ditujukan sebagai devosi kepada Annai Velangkanni. Pada awalnya tempat
itu diperuntukkan bagi umat Katolik Tamil yang ada di Medan akan tetapi
dalam perkembangannya semua umat Katolik dapat datang dan berziarah
disitu tanpa batas asal-usul ataupun ras karena sesungguhnya tempat itu
dipersembahkan bagi seluruh umat Katolik baik di Indonesia maupun negara
tetangga terdekat dari Medan.
7.) Vihara Gunung Timur tampaknya merupakan Kelenteng Tao yang paling
terkenal dan terbesar di kota Medan, dan konon mungkin juga di seluruh
wilayah Pulau Sumatera. Kompleks Vihara Gunung Timur yang sangat luas
ini berada di Jalan Hang Tuah 16, Medan, menghadap ke sungai Babura yang
dipercaya akan membawa keberuntungan bagi kelenteng ini.
8.) Kuil Shri Mariamman merupakan kuil Hindu tertua di kota Medan. Kuil
yang berada di dekat sungai ini dibangun pada tahun 1881 oleh penduduk
Tamil, India, sebagai bentuk penghormatan dan pemujaan kepada Dewi Kali.
9.) Anda para pendatang di kota Medan “wajib” mengunjungi bangungan yang
satu ini karena Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota
Medan, Sumatera Utara. Sayang sekali jika Anda melewatkan bangunan unik
ini. Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang
bernama NV. Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada
tahun 1905. Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang
sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi. Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan
air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan.
Selain itu, Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota
Medan
Menara Air ini tingginya 42 meter dan beratnya 330 ton. Alamatnya di
Jln. Sisingamangaraja No. 1 yang terletak di perempatan Jalan
Sisingamangaraja-Jalan Pandu-Jalan Cirebon-Jalan Hj. Ani Idrus.
10.) Balai kota medan merupakan salah satu bangunan bersejarah kota medan. Banguan ini tepat berada di depan lapangan merdeka.
Setelah ane perhatikan sobat muda, jam yang berada di atas bangunan ini ada
kemiripan dengan jam yang berada di jam gadang sumatra barat. Yaitu
sama-sama angka empat romawinya (IIII), bukan yang kayak (IV)
nb : Jika Kotak Komentar Tidak Muncul, Di Refresh Aja Ya Sobat Muda (tekan F5)