Sorotan Cahaya Terlihat dari Puncak Piramid Suku Maya, Pertanda atau Hanya Masalah Kamera?
29 Februari 2012
0
comments
Yang pasti foto tersebut sudah tersebar di berbagai situs dan komunitas
yang membahas mengenai misteri kiamat 2012 kalendar suku Maya. Dan
tentu saja komunitas tersebut merasa --ironisnya-- senang karena gambar
ini adalah sebuah kejutan yang mendukung teori kiamat mereka lebih jauh.
Dari tiga foto berlatar belakang sama yang diambil oleh seorang turis
bernama Hector Siliezar, hanya satu foto yang memperlihatkan adanya
penampakan cahaya misterius itu. Ia menunjukan hasilnya kepada
turis-turis yang lain. Dan dipastikan bahwa bahkan pemandu di tempat itu
pun belum pernah melihat cahaya semacam itu sebelumnya.
Bagi yang percaya atas mitos kiamat tanggal 21 Desember 2012 nanti,
foto ini mungkin akan memperkuat motifasi kalian untuk menggali bunker
sedalam-dalamnya, tapi bagi seorang peneliti NASA bernama Jonathon Hill,
foto ini hanya menunjukan adanya error atau glitch pada kamera yang
dimiliki oleh iPhone.
Berdasarkan pengalaman Hill yang sudah kenyang akan pengalamannya
menyaksikan segungung foto dari permukaan planet Mars, cahaya pada foto
tersebut menurutnya timbul karena sensor CCD kamera tidak bekerja dengan
semestinya. Hal ini dapat terlihat karena dari tiga foto sejenis, hanya
foto tersebut yang memperlihatkan sumber cahaya lain dari latar
belakang, yaitu petir. Cahaya dari petir dapat menyebabkan brightness
ekstra pada kolom pixel tertentu yang terkena dampak cahaya secara
langsung.
Bukti lainnya yang mendukung teori versi error ini adalah ketika gambar
tersebut dianalisa pada software pengolah gambar seperti Photoshop,
sorotan cahaya itu terlihat lurus secara sempurna sesuai deretan pixel.
Hal ini mencurigakan karena untuk menghasilkan gambar seperti itu, Hill
harus memotret pemandangan tersebut dengan posisi iPhone paralel secara
sempurna terhadap sorotan cahaya.
Nah mau percaya teori mistis atau ilmiah, kami serahkan kesimpulan akhirnya pada diri kalian masing-masing.
sumber: MSNBC
Foto: Hector Siliezar / Earthfiles