Posted by Unknown
21 Agustus 2012
Punya smartphone canggih tapi baterainya boros banget sehingga harus
rajin dicharge selama bermenit-menit hingga berjam-jam? Jangan khawatir,
beberapa tahun lagi proses ngecharge membosankan seperti ini mungkin
tinggalah kenangan masa lalu. Saat ini, usaha mempercepat proses
charging baterai oleh para ilmuwan sudah menunjukan hasil yang cukup
memuaskan
Kebanyakan gadget canggih jaman sekarang memang sudah kayak manusia
yang setiap malam harus istirahat (dicharge). Ya, perkembangan teknologi
baterai memang selama ini tidak secepat perkembangan teknologi hardware
lainnya. Bila kita lihat keadaan sekarang, prosesor sudah beranjak ke
multi-core, layar beresolusi ultra-tinggi, memori semakin kencang, tapi
perkembangan teknologi baterai berjalan santai seperti keong. Walaupun
ukuran fisik baterai jaman sekarang memang lebih kecil dibandingkan
baterai jaman dulu, tapi kemajuan dari segi kapasitas dan waktu charge
belum ada perkembangan yang spektakuler.
Untungnya, para ilmuwan pantang menyerah begitu saja. Sekelompok
ilmuwan dari Korea contohnya, setelah melalui beragam percobaan, mereka
akhirnya berhasil menemukan metode baru yang dapat mempercepat proses
charge baterai lithium antara 30 hingga 120 kali lipat. Artinya, jika
selama ini kamu membutuhkan waktu selama setengah jam untuk men-charge
sebuah smartphone, dengan menggunakan baterai ini, kita hanya butuh
waktu paling lama semenit, wow!
Mau tahu rahasianya? Cara yang mereka gunakan adalah mencelupkan
material katode lithium manganese oxide (LMO) kedalam larutan yang
mengandung graphite. Kemudian LMO yang sudah dikelilingi oleh graphite
tersebut dikarbonisasi. Hasilnya graphite akan membentuk jaringan
konduktif padat di sepanjang material katode (lihat gambar bawah).
Terakhir, katode itu lalu dikemas seperti biasa dengan elektrolit dan
anode graphite. Maka jadilah baterai lithium-ion (li-ion) berkecepatan
charge ekstra tinggi. Perubahan ini tak mempengaruhi faktor-faktor lain
seperti kapasitas baterai dan waktu daur hidup (life cycle) baterai.
Walaupun waktu charge-nya menjadi jauh meningkat, namun cara ini juga
memiliki kelemahan karena peningkatan ini diiringi oleh dimensi baterai
yang mengembang. Alhasil, untuk sementara, baterai li-ion baru ini
memang belum cocok diaplikasikan untuk gadget kecil seperti smartphone
dan laptop. Tapi akan amat berguna jika dipakai oleh perangkat atau
mesin besar seperti contohnya kendaraan listrik. Dan satu lagi yang
disayangkan, metode pembuatan baterai seperti ini tak akan mengurangi
harga produksi baterai li-ion yang dikenal aduhai mahalnya sedari dulu.
~Source~