Memaknai John Blake, Si Robin di "The Dark Knight Rises"

Posted by AmfaShop 18 Agustus 2012 0 comments


tdkr-pic08-Joseph-Gordon-Le
Joseph Gordon-Levitt sebagai John Blake alias Robin. (dok.ist.)
MAJOR SPOILER ALERT! Jangan baca artikel ini sebelum nonton The Dark Knight Rises! Yang sudah menonton pasti ingat adegan ini:
John Blake: “Blake, John”
Si wanita   : “Tak ada nama itu di sini.”
John Blake: “Coba nama asli saya.”
Si wanita    : “Kau seharusnya memakai nama aslimu, saya suka nama itu. Robin.”
Kita, penonton, seketika terkesima. Christopher Nolan menyuguhkan kejutan pamungkas yang manis. Sosok John Blake (yang dimainkan dengan baik oleh Joseph Gordon-Levitt) yang sepanjang lebih dari dua jam kita ikuti polahnya tak lain dan tak bukan adalah Robin, si bocah ajaib mitra Batman.
Apalagi, di akhir film itu pula, Nolan mengisahkan Blake si Robin mengetahui gua rahasia Batman. Kita makin dibuat penasaran sekaligus lega. Filmnya masih mungkin dilanjutkan dengan Blake sebagai Robin, pengganti Batman.
Tunggu, sepertinya ada urut-urutan yang salah dalam akhir kisah Batman versi Nolan.
Robin pengganti Batman? Bukankah di kisah aslinya, Batman bermitra dengan Robin? Sejak kapan Batman pensiun dan menjaga kota Gotham jadi tanggung jawab Robin seorang? Lalu, jika Robin jadi pengganti Batman, kita panggil dia siapa: Batman atau Robin?
Jangan bingung dengan pertanyaan-pertanyaan di atas. Dan memang, saya tak bermaksud membuat Anda bingung. Untuk menelisik sisik melik John Blake si Robin di The Dark Knight Rises (TDKR) ada baiknya kita juga menelisik semesta Batman berikut Robin di dalamnya.
Robin pertama hadir di semesta Batman lewat komik edisi Detective Comics #38 (April 1940). Niatan awalnya, pencipta Batman awal (Bob Kane, Bill Finger, dan Jerry Robinson) ingin menarik lebih banyak pembaca muda dengan menghadirkan sosok superhero remaja. Di lain pihak, Robin juga sejak awal diniatkan sebagai mitra Batman, sebagaimana Dr. Watson pada kisah Sherlock Holmes.
Finger pernah menulis begini, “Robin lahir dari obrol-obrol saya dengan Bob. Seperti saya bilang, Batman adalah kombinasi Douglas Fairbanks (aktor gagah-tampan era film bisu) dan Sherlock Holmes (tokoh detektif karya Sir Arthur Conan Doyle). Holmes punya (mitra) Watson. Terasa mengganggu Batman tak punya teman bicara, dan agak melelahkan melihatnya berpikir sendirian terus. Batman butuh ‘Watson’-nya untuk diajak bicara. Dari situ Robin lahir. Suatu kali Bob memanggil saya ingin membuat tokoh remaja untuk menemani Batman. Saya pikir itu ide hebat.”
the-dark-knight-rises-josep
Robin tanpa kostum Robin. (dok.ist.)
Syahdan, sepanjang tujuh dekade Batman di jagad komik, telah lahir setidaknya lima sosok Robin (angka tahun menunjukan kehadiran pertama masing-masing di komik Batman): Dick Grayson (1940), Jason Todd (1983-1988), Tim Drake (1989), Robin cewek Stephanie Brown (2004), dan Damian Wayne (2009). Di komiknya, sosok Robin berkembang. Grayson diceritakan pensiun jadi Robin dan digantikan Todd. Tapi Robin versi Todd dimatikan (di komiknya dibunuh Joker) karena kurang disukai pembaca. Drake, Robin ketiga, dianggap sukses, bahkan punya komik spin-off sendiri khusus mengisahkan Robin. Lalu Drake pensiun digantikan pacarnya, Brown yang jadi Robin cewek pertama. Terakhir anak Bruce Wayne sendiri, Damian yang jadi Robin.        
  
Yang perlu dicatat tak ada nama John Blake sebagai Robin dalam semesta komik Batman. Lalu, kenapa pula Nolan menghadirkan John Blake sebagai Robin si penerus Batman?
Blake sebagai Robin adalah kejutan utama TDKR. Kita sudah tahu sebelum filmnya tayang, bakal ada Catwoman dan Bane di TDKR. Tapi Robin? Tak seorang pun menyangka sampai menonton filmnya.
Saat menonton TDKR, awalnya saya agak merasa terganggu dengan kehadiran Blake. Bagi saya, awalnya, sosok ini terasa mubazir alias tak perlu-perlu amat. Saya kurang sreg dengan Blake yang ujug-ujug ditonjolkan dan seolah begitu penting. Hingga setengah film, saya bertanya-tanya, Blake ini siapa, sih? Kok begitu mendominasi layar? Apa signifikansinya tokoh ini?
Ternyata Nolan memberi kejutan manis di akhir film. Blake memang dibutuhkan untuk memberi fondasi bagi kisah selanjutnya—kalau ada yang ingin meneruskan Batman versi Nolan. Dan memang ia tokoh penting karena kemudian kita tahu Blake adalah Robin. 

Pertanyaan menarik berikutnya, kenapa Robin tak diberi kostum superhero oleh Nolan sejak awal?
Itu bagian yang jenius dari Batman rasa Nolan. Sutradara Memento, The Prestige, dan Inception ini sejak awal memang menyuguhkan semesta Batman yang beda dengan Batman versi Tim Burton dan Joel Schumacher. Saat mengulas The Dark Knight  (2008) di blog saya, saya bilang film itu tak sekadar film superhero tapi juga film aksi. Maksudnya, Batman rasa Nolan bisa dibaca sebagai film aksi realis sebagaimana film-film aksi karya Michael Mann, bukan film superhero penuh fantasi. (Saya membuktikannya dengan menonton Heat (1995) karya Michael Mann lalu menonton The Dark Knight. Nolan pernah bilang, Heat menjadi rujukannya saat membuat The Dark Knight. Dan memang tone kedua film itu senada. Silakan buktikan sendiri asyiknya marathon nonton dua film itu.)
joseph-gordon-levitt-christ
Batman dan Robin. (dok.ist.)
Atas nama realisme ini misalnya, Bruce Wayne menjadi Batman melalui proses panjang belajar beladiri hingga ke Himalaya. Yang sudah nonton Batman Begins (2005) mungkin ingat, sosok Batman berjubah kelelawar baru muncul setelah satu jam lewat durasi fimnya. Tengok juga, sosok Joker di The Dark Knight tak dibuatnya konyol, melainkan psikopat menyeramkan tidak waras. Lalu, di TDKR, tak sekalipun Selina Kyle dipanggil Catwoman. Nolan memang ingin mencipta dunia Batman seperti dunia yang kita tinggali. Jurus Nolan itu terbukti jitu. Batman versinya lebih mengena di benak penonton. Dengan memahami realisme Nolan, kita sepatutnya juga bisa memahami akan terasa konyol jika Blake sejak awal didandani kostum aneh. Tapi, tanpa berkostum pun, Nolan sudah berhasil menyajikan esensi sosok Robin sebagai mitra Batman karena sepanjang film kita melihatnya membantu memecahkan misteri rencana Bane. Tanpa kita sadari dan berkonyol ria seperti Batman & Robin (1997), di TDKR sejatinya kita melihat dynamic duo beraksi. Dan begitu kita diberi kejutan menyenangkan di akhir film, kita terkesima dan berseru, “Anjrit! Dia Robin!”
Pendek kata, Nolan cukup mengambil inti peran karakter Robin, tanpa perlu mendandaninya macam-macam.
***
Belum lama ini diberitakan Nolan memberi nasihat pada siapa saja yang ingin meneruskan kisah Batman (ya, Nolan bilang tak mau lagi bikin film Batman).
“Nasihat saya satu-satunya adalah... saat pertama bertemu Paul Levitz dari DC Comics (penerbit komik Batman) sebelum saya buat 'Batman Begins', dia menjelaskan dengan terang benderang bahwa Batman, dari semua superhero yang ada, telah melalui jalan panjang berbagai interpretasi dan sosoknya makin kuat karena itu. Dan yang saya maksud bukan hanya interpretasi di komik, tapi juga film-film Batman,” jelasnya dikutip Empire. “Jadi, jika tiba saatnya di rasa tepat, siapa saja yang ingin membuat film Batman lagi, yang perlu dilakukannya cukup jujur pada diri sendiri untuk membuat film Batman macam apa yang ingin ia lihat, yang ia yakini, jangan risau dengan omongan orang film Batman-nya harus begini-begitu.”
Nolan sudah membuat film Batman yang ingin dibuatnya. Sebuah Batman realis. Nolan sudah mencipta semesta Batman berikut Robin versinya. Dan kita memuji hasilnya.
~Source~
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Jangan Lupa Bermurah Hati Memberikan Sepatah Dua Kata di Komentar Ya !!!

Blog Archive

Label

Adsense (4) ANeH Euy (4497) AntiVirus (33) BerBloG RiA (213) BerDownload Ria (233) Berita (4584) Bola (213) Cerita (2007) Cybercrime (27) Entertainment (1630) Fashion (303) Fenomenal (1254) Film (470) Forum (11) Gadget (363) Gambar (3461) Games (167) Hot Celebs (355) Internet (504) Justin Bieber (61) Kesehatan (941) Kriminal (427) Lucu (1042) Misterius (1055) Musik (487) Ngegosip Nih (1232) Olahragara Yuk (911) Otomotif Nih (409) Sains (853) Sejarah (921) Seksologi (145) Serba-Serbi (4392) Teknologi (1165) Tentang Admin (7) Tips (1481) TV Online (2) Unik (632) Video (1457) Wisata (348) Zodiak (31)