WADUH! Dik Doank Ngamuk Sama Wartawan!
13 Agustus 2012
0
comments
Berita menikah laginya
seorang Dik Doank menyebar dengan sangat cepat. Bukan karena yang lain,
namun karena media dan wartawan. Mendengar berita ini, wartawan pasti
menginginkan konfirmasi terlebih dahulu tentang kebenaran kabar burung
tersebut. Akhirnya, mereka mendapatkannya langsung dari sumber utama.
Hari Kamis lalu, Dik
Doank mengundang teman-teman wartawan untuk berkumpul. Namun ternyata,
itu bukanlah jumpa pers biasa, melainkan ceramah oleh Dik Doank di
hadapan para santrinya di Kandank Jurank Doank. Dan yang lebih menarik
lagi, Dik menekankan tidak akan ada sesi tanya jawab pada kesempatan
itu.
(TribunNews)
“Tolong perhatikan
momen ini, yang sangat penting, karna tidak ada tanya jawab,” katanya
tegas sambil mengarah kepada wartawan yang sedang meliput.
Dengan semangat membara, Dik melanjutkan.
“Kenapa kamu tertarik
dengan kemesraanku. Selama empat hari aku digunjingkan. Di bulan puasa
yang suci aku digunjingkan. Siang malam aku diminta berbicara,”
sergahnya.
(Tabloid Bintang)
Kemudian Dik
berceramah tentang bahayanya ghibah (gosip) dan fitnah. Terakhir, entah
apa maksudnya, Dik menyerukan santrinya membacakan surat Al-Fatihah
untuk wartawan, dan mencium tangan para wartawan.
Berita menikah laginya
seorang Dik Doank menyebar dengan sangat cepat. Bukan karena yang lain,
namun karena media dan wartawan. Mendengar berita ini, wartawan pasti
menginginkan konfirmasi terlebih dahulu tentang kebenaran kabar burung
tersebut. Akhirnya, mereka mendapatkannya langsung dari sumber utama.
Hari Kamis lalu, Dik
Doank mengundang teman-teman wartawan untuk berkumpul. Namun ternyata,
itu bukanlah jumpa pers biasa, melainkan ceramah oleh Dik Doank di
hadapan para santrinya di Kandank Jurank Doank. Dan yang lebih menarik
lagi, Dik menekankan tidak akan ada sesi tanya jawab pada kesempatan
itu.
“Tolong perhatikan
momen ini, yang sangat penting, karna tidak ada tanya jawab,” katanya
tegas sambil mengarah kepada wartawan yang sedang meliput.
Dengan semangat membara, Dik melanjutkan.
“Kenapa kamu tertarik
dengan kemesraanku. Selama empat hari aku digunjingkan. Di bulan puasa
yang suci aku digunjingkan. Siang malam aku diminta berbicara,”
sergahnya.
Kemudian Dik
berceramah tentang bahayanya ghibah (gosip) dan fitnah. Terakhir, entah
apa maksudnya, Dik menyerukan santrinya membacakan surat Al-Fatihah
untuk wartawan, dan mencium tangan para wartawan.