Formula yang Hilang di Film James Bond Terbaru, Apa Saja?
18 November 2012
0
comments
Akan tetapi, tak semua orang senang dengan film terbaru agen spionase M16 ini. Musababnya, beberapa formula yang lazim ditemukan di film-film Bond tak tampak lagi di Skyfall. Akibatnya, sebagian fans berat mengeluhkan karakter James Bond yang makin tak autentik lagi. Bahkan, Skyfall dianggap sebagai antitesis karakter Bond konvensional. Apa saja yang membuat kadar ke-James Bond-an di Skyfall dianggap makin meluntur?
“Gadget”-nya Mana?
Sejak film Bond pertama dirilis, Dr No (1962), gadget supercanggih sudah menjadi bagian dari Bond. Bon kerap memakai arloji, cincin, koper, ponsel, kacamata, pena, dan lain-lain yang berfungsi sebagai senjata rahasia. Bahkan dalam Die Another Day (2000), yang merupakan film terakhir Pierce Brosnan sebagai James Bond, beraksi menggunakan mobil yang bisa menghilang dari pandangan dan muncul lagi hanya dengan menekan remote control. Pendeknya, agen mata-mata rekaan Ian Fleming ini identik dengan peralatan spionase canggih.
Sayangnya, di Skyfall, tak ada lagi parade gadget canggih -- sesuatu yang membuat penggemar Bond cum pencinta teknologi uring-uringan. Padahal, karakter Q (Ben Whishaw), yang biasa menyuplai peralatan canggih untuk Bond, muncul kembali di Skyfall. Dalam film ini, Q hanya memberikan peralatan sebuah radio dan Walther PPK -- senjata favorit Bond. Itu pun sebenarnya peralatan standar yang digunakan Bond. Ketiadaan gadget canggih membuat kadar spionase film ini makin berkurang drastis. Akibatnya adegan menyusup, menyamar, dan memata-matai musuh tidak lagi tampil seunik film Bond sebelum era Craig.
Ketiadaan gadget ini disengaja. Pembuat film seolah ingin menggambarkan, Bond yang sekarang lebih manusiawi, yang lebih mengandalkan ilmu spionase, staminanya, serta kemampuan bela diri dalam menaklukkan musuh ketimbang menggunakan senjata yang tak masuk di akal. Alasan yang bisa diterima sebetulnya. Namun tetap saja mengurangi ciri khas Bond. Toh, seharusnya pembuat film bisa mengkreasi gadget rahasia yang canggih namun tetap masuk akal dan tak mengurangi sisi manusiawi Bond. Mari berharap di film Bond selanjutnya, Q bisa memproduksi lebih banyak buat Bond.
Minus Gadis Bond
Dalam setiap film Bond, pasti muncul sosok makhluk cantik nan seksi, entah itu lawan atau kawan, yang menemani Bond ketika berjibaku dengan musuh atau pun menemaninya di ranjang. Tak bisa dipungkiri, kehadiran cewek cantik dan seksi macam Ursula Andress, Honor Blackman, Halle Berry, maupun Eva Green menjadi salah satu daya tarik film-film Bond.
Namun, setelah Quantum of Solace, peran gadis Bond berubah drastis, tidak terkecuali dalam Skyfall. Peran cewek-cewek Bond ini pun lebih disesuaikan dengan plot cerita. Skyfall menampilkan cewek cantik macam Severine (Berenice Marlohe) yang anak buah Raoul Silva dan Moneypenny (Naomie Harris). Tapi keduanya pun tak layak disebut gadis Bond, karena sama sekali tak menjalin kisah romantis dengan Bond. Yang mengemuka di Skyfall malah kisah Bond dengan wanita bernama M (Judi Dench), bosnya di MI6. Tapi itu pun bukan kisah romantis, melainkan kisah yang lebih menjurus kepada hubungan antara seorang ibu dan anaknya.
Minim Aksi
Adegan aksi juga salah satu poin utama dalam saga Bond. Wajar, karena James Bond bergenre aksi. Ironisnya, ketika banyak film agen spionase yang mengikuti jejak film Bond dengan mengumbar adegan penuh marabahaya, Skyfall malah sebaliknya. Setelah adegan aksi di awal film, nyaris tak ada adegan aksi lain dengan intensitas tinggi.
Padahal, adegan aksi merupakan faktor yang bisa membuat beberapa film Bond masih bisa dinikmati, ketika jalan ceritanya buruk sekalipun. Minimnya adegan aksi ini kabarnya lantaran anggaran produksi yang tak sebesar film sebelumnya. Faktor sutradara Sam Mendes, yang tak berpengalaman menyuguhkan adegan aksi, juga menjadi penyebab.
Musuh yang Lebih Personal
Agen Bond selalu digambarkan menggagalkan musuhnya untuk menguasai dunia dari tangan orang-orang psikopat. Dalam Skyfall, lawan yang dihadapi Bond justru tak punya niat seperti itu. Musuhnya lebih personal.
Ia berhadapan dengan Raoul Silva (diperankan dengan menawan oleh Javier Bardem), mantan agen rahasia MI6 yang menyimpan dendam kesumat kepada mantan atasannya, M. Misi Raoul adalah membunuh M sebagai bentuk balas dendam atas penderitaan yang pernah dialaminya. Bond berusaha menggagalkan usaha pembunuhan ini, karena menganggap M sudah seperti ibunya.
bin/berbagai sumber