ANEH: Wanita Cantik Ini Memutuskan Bunuh Diri Karena Sering Orgasme
21 Desember 2012
0
comments
Sebuah
kisah nyata dan tragis ini mengenai seorangw wanita asal Tampa Bay,
Amerika Serikat bernama Gretchen Molannen (39 tahun) yang menderita
penyakit Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD) yang menyebabkan dia
mengalami rangsangan seksual terus menerus dan menyebabkan dirinya
mengalami orgasme tanpa henti secara tak terkendali.
Baginya hal tersebut tidak memberikan rasa nikmat, melainkan psikologisnya amat tertekan dan menyiksa batinnya selama 16 tahun terakhir. Salah satu caranya untuk mengendalikan hal ini adalah melakukan masturbasi secara berlebihan dalam sehari, dan adakalanya sampai puluhan kali dalam sehari!
Hal tersebut membuatnya menghabiskan lebih banyak waktunya di toilet tempatnya bekerja. Sampai akhirnya keadaan ini membuatnya terpaksa berhenti bekerja. Namun itu pun tidak juga menyelesaikan masalah karena kelainan yang menyerangnya ini tidak pernah mereda “serangannya”.
Karena tidak tahan dengan beban siksaan yang dialaminya ini, akhirnya dia memutuskan membunuh dirinya pada 1 Desember 2012 hanya sehari setelah dia menceritakan kisahnya yang disiarkan secara online oleh Tampa Bay Times.
Dalam laman facebooknya, dia sedang berpose dengan masker gas. Dirinya memang telah berkomitmen untuk melakukan bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya. Sayang sekali.
(Tampa Bay Times, Daily Mail)
Selama 16 tahun Molannen merasa tertekan dengan kondisinya
Baginya hal tersebut tidak memberikan rasa nikmat, melainkan psikologisnya amat tertekan dan menyiksa batinnya selama 16 tahun terakhir. Salah satu caranya untuk mengendalikan hal ini adalah melakukan masturbasi secara berlebihan dalam sehari, dan adakalanya sampai puluhan kali dalam sehari!
Wanita lain mendambakan orgasme, tetapi baginya sangat menekan batin
Hal tersebut membuatnya menghabiskan lebih banyak waktunya di toilet tempatnya bekerja. Sampai akhirnya keadaan ini membuatnya terpaksa berhenti bekerja. Namun itu pun tidak juga menyelesaikan masalah karena kelainan yang menyerangnya ini tidak pernah mereda “serangannya”.
Karena tidak tahan dengan beban siksaan yang dialaminya ini, akhirnya dia memutuskan membunuh dirinya pada 1 Desember 2012 hanya sehari setelah dia menceritakan kisahnya yang disiarkan secara online oleh Tampa Bay Times.
Ia berkomitmen bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya
Posenya bersama alat bunuh dirinya di facebooknya
Dalam laman facebooknya, dia sedang berpose dengan masker gas. Dirinya memang telah berkomitmen untuk melakukan bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya. Sayang sekali.
(Tampa Bay Times, Daily Mail)