Pengamat Bingung Tafsirkan Ciuman Mafia Italia
12 Juni 2011
0
comments
ROMA - Ciuman mungkin cuma hal biasa. Tapi apakah arti ketika seorang pria mencium bibir seorang terduga mafia?
Beberapa pengamat sindikat kejahatan terorganisir Italia telah berupaya mencari tahu arti ciuman tersebut ketika seorang pria muda mencium tersangka mafia Daniele D'Agnese.
Adegan tersebut terjadi sesaat sebelum D’Agnese bergegas ke dalam mobil patroli di tengah kerumunan penonton di luar kantor pusat polisi Naples awal minggu ini.
D’Agnese ditangkap Rabu pekan, setelah dua tahun dalam pelarian, bersama dengan sesama buronan lainnya Carmine Amato, pemimpin klan kriminal, Amato-Pagano, yang merupakan bagian sindikat Camorra yang berbasis di Naples.
Sebelumnya, empat laki-laki berusia 20-an tahun mengatakan kepada polisi bahwa mereka ingin menyapa D’Agnese sebelum dia dibawa ke penjara.
Polisi menduga keempat lelaki tersebut adalah pengawal Amato. Surat Kabar Naples, Il Mattino mengutip ucapan salah satu dari keempat pria tersebut yang mengatakan "kami belum melihat dia dalam dua tahun belakangan,"
Walaupun polisi mencoba menghalau keempatnya dari pintu masuk kantor polisi ketika D’Agnese muncul, seorang di antarnya mendorong ke depan, dan ketika para fotografer dan juru kamera menangkap momen ini, pria tersebut memeluk D’Agnese dan mendaratkan ciuman di mulutnya.
Koresponden harian Turin, La Stampa, di Naples, menulis bahwa ciuman itu adalah 'isyarat jelas bagi saingan klan' bahwa anak buah geng Amato-Pagano akan tetap setia, meskipun ada penangkapan tersebut.
Jaksa penuntut umum di Naples mengatakan, banyak bos mafia terus menjalankan organisasi kejahatan mereka dari balik penjara, melalui pesan-pesan yang diberikan kepada suami, istri atau anak mereka yang berkunjung.
Ciuman itu mungkin juga dimaksudkan sebagai tanda jaminan bagi D’Agnese bahwa keluarganya akan terus dijaga selema dia berada di penjara.
Yang juga menjadi tanda tanya adalah kaos bergambar aktor kawakan asal Amerika Serikat, James Dean, yang dikenakan baik oleh Amato maupun D’Agnese ketika mereka ditangkap. La Stampa mencatat seorang pria yang diduga anggota klan tersebut, Cesare Pagano, juga mengenakan kaos serupa saat ditangkap beberapa bulan lalu.
Beberapa komentator di website Italia menafsirkan pilihan kaos merupakan cara bagi mafia menunjukkan bahwa mereka semua berada dalam klan yang sama, sementara komentator lainnya penasaran apakah para mafia itu mencoba mengidentifikasi diri dengan aktor yang perannya menggambarkan pemberontakan dan keberanian kaum muda.
Beberapa pengamat sindikat kejahatan terorganisir Italia telah berupaya mencari tahu arti ciuman tersebut ketika seorang pria muda mencium tersangka mafia Daniele D'Agnese.
Adegan tersebut terjadi sesaat sebelum D’Agnese bergegas ke dalam mobil patroli di tengah kerumunan penonton di luar kantor pusat polisi Naples awal minggu ini.
D’Agnese ditangkap Rabu pekan, setelah dua tahun dalam pelarian, bersama dengan sesama buronan lainnya Carmine Amato, pemimpin klan kriminal, Amato-Pagano, yang merupakan bagian sindikat Camorra yang berbasis di Naples.
Sebelumnya, empat laki-laki berusia 20-an tahun mengatakan kepada polisi bahwa mereka ingin menyapa D’Agnese sebelum dia dibawa ke penjara.
Polisi menduga keempat lelaki tersebut adalah pengawal Amato. Surat Kabar Naples, Il Mattino mengutip ucapan salah satu dari keempat pria tersebut yang mengatakan "kami belum melihat dia dalam dua tahun belakangan,"
Walaupun polisi mencoba menghalau keempatnya dari pintu masuk kantor polisi ketika D’Agnese muncul, seorang di antarnya mendorong ke depan, dan ketika para fotografer dan juru kamera menangkap momen ini, pria tersebut memeluk D’Agnese dan mendaratkan ciuman di mulutnya.
Koresponden harian Turin, La Stampa, di Naples, menulis bahwa ciuman itu adalah 'isyarat jelas bagi saingan klan' bahwa anak buah geng Amato-Pagano akan tetap setia, meskipun ada penangkapan tersebut.
Jaksa penuntut umum di Naples mengatakan, banyak bos mafia terus menjalankan organisasi kejahatan mereka dari balik penjara, melalui pesan-pesan yang diberikan kepada suami, istri atau anak mereka yang berkunjung.
Ciuman itu mungkin juga dimaksudkan sebagai tanda jaminan bagi D’Agnese bahwa keluarganya akan terus dijaga selema dia berada di penjara.
Yang juga menjadi tanda tanya adalah kaos bergambar aktor kawakan asal Amerika Serikat, James Dean, yang dikenakan baik oleh Amato maupun D’Agnese ketika mereka ditangkap. La Stampa mencatat seorang pria yang diduga anggota klan tersebut, Cesare Pagano, juga mengenakan kaos serupa saat ditangkap beberapa bulan lalu.
Beberapa komentator di website Italia menafsirkan pilihan kaos merupakan cara bagi mafia menunjukkan bahwa mereka semua berada dalam klan yang sama, sementara komentator lainnya penasaran apakah para mafia itu mencoba mengidentifikasi diri dengan aktor yang perannya menggambarkan pemberontakan dan keberanian kaum muda.
Categories:
ANeH Euy,
Kabar-Kabari
If You Like This Post, Share it With Your Friends & Peers
0 Comments
