Buset dah! Ada Kakek Pemakan Arang
16 Agustus 2011
0
comments
Tiap
pagi, setelah bangun tidur, biasanya ia langsung menyambangi tungku
yang ada di dapur. Arang, sisa-sisa kayu bakar yang masih hangat ia
kumpulkan di atas pirig, lantas digerus. Setelah dirasa cukup halus,
sendok dan segelas teh manis ia siapkan.
Dan acara sarapan pagi hanya dengan memakan arang pun dimulai. Slep,
slep sendok demi sendok arang ia kunyah, dalam hitungan menit sepring
arang hitam tandas dilahapnya. Itulah kebiasaan unik Sumoharjono, alias
mbah Sumo, penduduk Sragen, Jawa Tengah. Kebiasaan itu dimulai ketika si
mbah punya keyakinan bahwa arang bisa mengobati sakit perut dan
mencret-mencret.
Tapi setelah dicoba, ia merasakan ada sesuatu yang terasa nikmat dari
arang dan itu membuatnya kecanduan. Akhirnya bertahun-tahun sarapan
arang itu jadi kebiasaan. Bahkan kini si Mbah punya keyakinan bila
mengkonsumsi arang secara teratur bagus buat kesehatan jantung dan
paru-paru. Buktinya, meski usianya sudah hampir 80 tahin, ia masih kuat
dan tak pernah sakit.
Malah dari keniasaan itu, kini si Mbah sudah bisa merasakan beragam
rasa yang berbeda dari setiap jenis kayu yang sudah jadi arang.
Menurutnya arang kayu mahoni, petai cina, dan kayu Kalimantan rasanya
lebih lezat dibanding arang dari jenis kayu-kayu yang lain.
Buuussseeettt !!!