Anak Muda

 

Tersangka Kasus suap Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin (tengah) didampingi Brigjen Polisi Anas Yusuf Direktur Pidana Tertentu Mabes Polri (kiri) dan Kombes Polisi Yurod Saleh Direktur Penyidik KPK (kanan) saat serah terima dari tim penjemput ke KPK di gedung KPK, Jakarta, Sabtu13 Agustus 2011

Medan - Aparat kepolisian Medan mulai memperketat penjagaan aset milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin di tanah kelahirannya, Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Simalungun, Sumatera Utara.

Kepala Polisi Sektor Bangun Ajun Komisaris Hitler Sihombing mengatakan Nazaruddin memiliki tiga rumah toko di Kota Bangun, Gunung Malela. Rumah yang kerap dikunjungi Nazaruddin untuk berkumpul bersama kelurganya itu sudah mulai dipantau polisi sejak Nazaruddin tiba di Tanah Air kemarin. "Polisi menjaga rumah Nazaruddin untuk memastikan rumah itu aman. Siapa tahu ada yang memanfatkan kesempatan menjarah rumah Nazaruddin,” kata Sihombing kepada Tempo, Ahad, 14 Agustus 2011.

Kata Sihombing, Nazar sudah tak pernah menempati rumah itu sejak menjadi anggota DPR. Rumah toko itu hanya dibuka saat keluarga Nazaruddin berkumpul menjelang puasa atau Idul Fitri. "Tahun lalu saat Lebaran Nazaruddin dan keluarganya berkumpul di rumah itu."

Menurut Sihombing, biasanya jika datang ke Bangun Nazaruddin mengendarai mobil mewah jenis Hummer. Keluarganya juga datang dengan mobil-mobil mewah seperti Land Cruiser Prado, Toyota Alphard. "Tapi Nazaruddin tidak pernah menyapa polisi meski kami menjaga mereka sepanjang berada di kampung (Bangun),” ujar Sihombing.

Muhammad Nazaruddin adalah anak kelima dari tujuh bersaudara. Ayahnya, Abdul Latif, dan ibunya, Siti Aminah, memiliki usaha peternakan sapi dan kambing di Nagori Bangun, Simalungun. Muhammad Nazaruddin memiliki empat kakak, yakni Rita Zahara, Nurasyiah, Muhammad Nasir, dan Salbiah, serta dua adik yakni Muhammad Nazril Adam dan Muhammad Nur Hasyim.

Saat Musyawarah Partai Demokrat Sumatera Utara November 2010 di Parapat, Simalungun, berlangsung, Polisi Sektor Bangun, menurut Sihombing, berjaga-jaga di sekitar rumah Nazaruddin di Bangun. Saat itu ada informasi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono akan ke rumah Nazaruddin untuk makan buah durian. "Tapi kunjungan itu batal,” kata Sihombing.
sumber