Mengapa Reka Ulang Afriani Digelar Mendadak?
8 Februari 2012
0
comments
Afriani Susanti (Foto:Tri)
JAKARTA- Efrizal, kuasa hukum tersangka
kasus kecelakaan maut di Jalan Ridwan Rais Gambir 22 Januari 2012 silam,
Afriani Susanti mengaku kaget dengan reka ulang di tempat hiburan
Stadium, Jakarta Pusat, yang digelar mendadak dan tertutup, Selasa 7
Februari 2012.
“Saya juga dikasih tahu mendadak, sebelumnya saya kontak polisi katanya masih dirapatkan, namun tiba-tiba jam 12.00 WIB, saya dikasih tahu ada reka ulang, saya coba mengejar ke lokasi namun sudah selesai,” kata pengacara Afriani, Efrizal saat dihubungi okezone, Selasa (7/2/2012) malam.
Efrizal mengaku tidak mengetahui alasan polisi yang menggelar reka ulang secara mendadak. Namun, dia menduga polisi memiliki pertimbangan tersendiri dalam menggelar reka ulang Afriani, termasuk mempertimbangkan faktor keamanan Afriani. ”Tentu itu kewenangan polisi,” katanya.
Lebih lanjut, Efrizal mengatakan, hari ini, Rabu (8/2/2012), dirinya akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengetahui perkembangan kasus Afriani termasuk mengecek kondisi Afriani. “Rabu, Afriani akan di BAP untuk kasus kecelakaan, yang kemarin itu reka ulang untuk kasus narkoba,” katanya.
Efrizal juga heran, mengapa kasus Afriani sepertinya berlarut-larut. “Saya lihat Afriani kok lebih istimewa dari teroris, selama saya jadi pengacara selama 17 tahun baru kali ini BAP hampir mencapai tiga pekan, biasanya dua kali datang juga sudah selesai,” kata Efrizal.
Namun, Efrizal tidak ingin mempersoalkan kasus yang berlarut-larut tersebut. “Mungkin polisi ingin semuanya lengkap, jadi langsung P21, kalau tidak lengkap kan mereka jadi kerja dua kali, nanti berkasnya dikembalikan lagi kalau tak lengkap,” katanya.
Seperti diberitakan Afriani menjalani rekonstruksi untuk kasus penggunaan narkoba. rekonstruksi ini digelar tertutup di diskotik Stadium, Jalan Hayam Wuruk Jakarta Pusat sekira pukul 12.45 WIB siang tadi.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nugroho Aji menegaskan, jadwal rekonstruksi tersebut sudah diberitahukan sebelumnya kepada Kabid Humas Polda Metro sehingga dia mengelak jika dikatakan rekonstruksi tersebut bersifat dadakan. "Jadi semuanya itu tidak ada yang dadakan. Saya sudah informasikan ke Pak Kabid dari kemarin, dan memang hari ini rekonstruksi," tegasnya.
“Saya juga dikasih tahu mendadak, sebelumnya saya kontak polisi katanya masih dirapatkan, namun tiba-tiba jam 12.00 WIB, saya dikasih tahu ada reka ulang, saya coba mengejar ke lokasi namun sudah selesai,” kata pengacara Afriani, Efrizal saat dihubungi okezone, Selasa (7/2/2012) malam.
Efrizal mengaku tidak mengetahui alasan polisi yang menggelar reka ulang secara mendadak. Namun, dia menduga polisi memiliki pertimbangan tersendiri dalam menggelar reka ulang Afriani, termasuk mempertimbangkan faktor keamanan Afriani. ”Tentu itu kewenangan polisi,” katanya.
Lebih lanjut, Efrizal mengatakan, hari ini, Rabu (8/2/2012), dirinya akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengetahui perkembangan kasus Afriani termasuk mengecek kondisi Afriani. “Rabu, Afriani akan di BAP untuk kasus kecelakaan, yang kemarin itu reka ulang untuk kasus narkoba,” katanya.
Efrizal juga heran, mengapa kasus Afriani sepertinya berlarut-larut. “Saya lihat Afriani kok lebih istimewa dari teroris, selama saya jadi pengacara selama 17 tahun baru kali ini BAP hampir mencapai tiga pekan, biasanya dua kali datang juga sudah selesai,” kata Efrizal.
Namun, Efrizal tidak ingin mempersoalkan kasus yang berlarut-larut tersebut. “Mungkin polisi ingin semuanya lengkap, jadi langsung P21, kalau tidak lengkap kan mereka jadi kerja dua kali, nanti berkasnya dikembalikan lagi kalau tak lengkap,” katanya.
Seperti diberitakan Afriani menjalani rekonstruksi untuk kasus penggunaan narkoba. rekonstruksi ini digelar tertutup di diskotik Stadium, Jalan Hayam Wuruk Jakarta Pusat sekira pukul 12.45 WIB siang tadi.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nugroho Aji menegaskan, jadwal rekonstruksi tersebut sudah diberitahukan sebelumnya kepada Kabid Humas Polda Metro sehingga dia mengelak jika dikatakan rekonstruksi tersebut bersifat dadakan. "Jadi semuanya itu tidak ada yang dadakan. Saya sudah informasikan ke Pak Kabid dari kemarin, dan memang hari ini rekonstruksi," tegasnya.