Posted by Unknown
6 Februari 2012
diawali sama rasa penasaran dengan nama ini, siapa sih beliau? kok dijadikan nama salah satu gerbang tol di jakarta....???
berikut preview beliau
”Sikap hidup Prof. Sedyatmo mencerminkan ketinggian budaya.
Beliau sosok yang kreatif, inovatif, dan filosofis. Dengan semua tribute
itu, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo memang pantas disebut sebagai Begawan
Teknologi Indonesia.”
Ir. H. Mardjono Notodihardjo
Ketua Umum Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)
“Prof. Sedyatmo adalah seorang perintis dan pemikir Indonesia di
bidang Teknik yang berhasil memadukan perhitungan dengan pemikiran yang
praktis.”
Prof. Ir. Sutami; Mantan Menteri PUTL
|
Prof. Ir. R.M. Sedyatmo lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun
1909 dan wafat di Jakarta pada tahun 1984, beliau adalah seorang
insinyur Indonesia. Sedyatmo yang sering dijuluki "Si Kancil" karena
terkenal karena banyak akalnya menempuh pendidikan di Technische
Hogescholl (THS) (sekarang ITB) Bandung. Selesai dari THS pada 1934,
Sedyatmo bekerja sebagai insinyur perencanaan di berbagai instansi
pemerintah. Sedyatmo dikenal karena menemukan "Pondasi Cakar Ayam" pada
tahun 1962. Temuan Sedyatmo awalnya digunakan dalam pembuatan apron
Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya, landasan bandara
Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Hasil
temuannya tersebut telah dipatenkan dan dipakai di luar negeri.
Nama Sedyatmo kemudian diabadikan sebagai nama jalan bebas hambatan dari
Jakarta menuju bandara Soekarno-Hatta. Profesor Sedyatmo meninggal
dunia di usia 75 tahun pada 1984 dan dimakamkan di Karanganyar.
Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I kepada
Sedyatmo atas jasa-jasanya.
The Cengkareng Access Toll Road in Jakarta runs between Jakarta with
Soekarno Hatta International Airport. The length of this toll road is
14km. The toll road uses a foundation construction 'cakar ayam'. It was
developed by Prof. Dr. Ir. Sedyatmo and is a construction method
invented in Indonesia. 'Cakar Ayam' or chicken claw, is a system for
road foundations and airport aprons. It uses a 'sosrobahu' or rotating
cross-beam construction system and is now being used worldwide. Namun, Sedyatmo bukanlah ilmuwan yang haus akan penghargaan. Sikap
rendah hati dan dedikasinya yang tinggi terhadap bangsa menjadi spirit
bagi ciptaannya. Dan uniknya, Sedyatmo selalu menekankan pentingnya
intuisi dan pengamatan terhadap alam semesta. Karya cakar ayamnya
merupakan bukti bagaimana ciptaannya terilhami oleh akar pohon kelapa.
Beberapa karya Sedyatmo lainnya yang terkenal adalah pompa hidrolis,
bendungan Jatiluhur, dan bahkan jembatan Suramadu dibangun berdasarkan
konsep awal Sedyatmo. Tak heran, kontribusinya yang luar biasa bagi
pengetahuan teknik, menobatkan Sedyatmo meraih sejumlah penghargaan
internasional.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7274295