Duh, Balotelli Digambarkan jadi King Kong
27 Juni 2012
0
comments
telegraph.co.uk
Roma - Kemenangan Italia saat membekuk Inggris di permpatfinal
Liga Eropa 2012, ternyata berbuah kontroversi bagi Mario Balotelli.
Sebuah kartun di koran Italia, Gazetta dello Sport menggambarkan penyerang Manchester City itu sebagai King Kong.
Balotelli digambarkan tengah memanjat Big Ben, Sebuah landmark kota London, seperti sebuah adegan di film King Kong saat kera raksasa itu memanjat Empire State Building di New York.
Gambar tersebut sebetulnya ingin menyampaikan aspirasi sang kartunis, Valerio Marini, bahwa Balotelli telah menguasai dan mendominasi Inggris dengan kemenangan Italia terhadap Inggris dan prestasinya membawa Manchester City menjuarai Liga Primer musim lalu.
Namun, ratusan pembaca koran tersebut melakukan protes dan marah terhadap kartun tersebut. Mereka mendesak agar Gazetta menyatakan permohonan maaf kepada Balotelli yang lahir dari orang tua asal Ghana itu.
Seperti diberitakan oleh Telegraph, akhirnya Gazetta sendiri menyatakan permohonan maaf kepada Balotelli.
"Itu bukan produk kartunis kami yang terbaik. Saat ini kami perlu sedikit moderasi, hati-hati dan selera yang baik. Tapi kita selalu berjuang melawan rasisme dan tindakan mencemooh Balotelli adalah tidak dapat diterima," ujar pernyataan resmi Gazetta.
Mario Balotelli sendiri sempat jadi korban rasisme saat Italia bersua Kroasia. Fans Kroasia menirukan suara monyet dan melempar pisang ke lapangan. Akibat ulah fans Kroasia tersebut Federasi sepakbla Kroasia didenda EUR 80.000.
Balotelli sendiri memang selalu menjadi sasaran tindakan rasisme. Dia mengancam akan walk out dari pertandingan jika tindakan rasis kembali menimpa dirinya.
Sebuah kartun di koran Italia, Gazetta dello Sport menggambarkan penyerang Manchester City itu sebagai King Kong.
Balotelli digambarkan tengah memanjat Big Ben, Sebuah landmark kota London, seperti sebuah adegan di film King Kong saat kera raksasa itu memanjat Empire State Building di New York.
Gambar tersebut sebetulnya ingin menyampaikan aspirasi sang kartunis, Valerio Marini, bahwa Balotelli telah menguasai dan mendominasi Inggris dengan kemenangan Italia terhadap Inggris dan prestasinya membawa Manchester City menjuarai Liga Primer musim lalu.
Namun, ratusan pembaca koran tersebut melakukan protes dan marah terhadap kartun tersebut. Mereka mendesak agar Gazetta menyatakan permohonan maaf kepada Balotelli yang lahir dari orang tua asal Ghana itu.
Seperti diberitakan oleh Telegraph, akhirnya Gazetta sendiri menyatakan permohonan maaf kepada Balotelli.
"Itu bukan produk kartunis kami yang terbaik. Saat ini kami perlu sedikit moderasi, hati-hati dan selera yang baik. Tapi kita selalu berjuang melawan rasisme dan tindakan mencemooh Balotelli adalah tidak dapat diterima," ujar pernyataan resmi Gazetta.
Mario Balotelli sendiri sempat jadi korban rasisme saat Italia bersua Kroasia. Fans Kroasia menirukan suara monyet dan melempar pisang ke lapangan. Akibat ulah fans Kroasia tersebut Federasi sepakbla Kroasia didenda EUR 80.000.
Balotelli sendiri memang selalu menjadi sasaran tindakan rasisme. Dia mengancam akan walk out dari pertandingan jika tindakan rasis kembali menimpa dirinya.