Wuih, Mahasiswa Afsel Ciptakan Cara Baru Mandi Tanpa Air
6 November 2012
0
comments
Kata
mandi identik dengan air, jika tidak ada air maka seseorang otomatis
tidak bisa mandi. Di sebagian wilayah yang kesulitan air, alias
kekeringan, mandi sepertinya menjadi hal yang sangat istimewa dan mahal.
Tapi kini masalah tersebut sepertinya sudah bisa diatasi. Karena
aktivitas mandi kini bisa dilakukan tanpa menggunakan air berkat inovasi
yang ditemukan oleh siswa asal Afrika Selatan, Ludwick Marishane.
Seperti yang dilaporkan di laman News24, Rabu (20/06/2012), mahasiswa dari University of Cape Town ini berhasil menciptakan sebuah produk yang disebut dengan DryBath, yang memungkinkan seseorang mandi tanpa menggunakan air. Produk berbentuk gel ini dan dapat bekerja di kulit layaknya sebuah sabun dan air.
Penemuan unik ini nyatanya berhasil membawa Marishane meraih penghargaan Global Student Entrepreneur of The Year 2011. Produk buatannya pun kini telah diproduksi secara masal dan laris di pasar Afrika dan beberapa negara berkembang lainnya yang memiliki masalah kebersihan akibat terbatasnya sumber daya air.
Walau mirip dengan gel sabun cuci tangan anti bakteri, namun produk yang dibuat oleh Marishane sangat berbeda. Ia berhasil menghilangkan bau alkohol yang biasa terdapat pada sabun cuci tangan sehingga mampu menciptakan sistem pembersih yang tidak meninggalkan bau, ramah lingkungan dan sekaligus melembutkan.
Ide pembuatan DryBath ini sendiri diakui oleh Marishane datang setelah tersinpirasi oleh temannya yang malas mandi di saat musim dingin tiba. "Dia (temanku) sangat malas (untuk mandi) dan berkata 'mengapa tidak ada orang yang menciptakan sesuatu yang bisa digunakan langsung di kulit tanpa harus mandi," kata Marishane.
Seperti yang dilaporkan di laman News24, Rabu (20/06/2012), mahasiswa dari University of Cape Town ini berhasil menciptakan sebuah produk yang disebut dengan DryBath, yang memungkinkan seseorang mandi tanpa menggunakan air. Produk berbentuk gel ini dan dapat bekerja di kulit layaknya sebuah sabun dan air.
Penemuan unik ini nyatanya berhasil membawa Marishane meraih penghargaan Global Student Entrepreneur of The Year 2011. Produk buatannya pun kini telah diproduksi secara masal dan laris di pasar Afrika dan beberapa negara berkembang lainnya yang memiliki masalah kebersihan akibat terbatasnya sumber daya air.
Walau mirip dengan gel sabun cuci tangan anti bakteri, namun produk yang dibuat oleh Marishane sangat berbeda. Ia berhasil menghilangkan bau alkohol yang biasa terdapat pada sabun cuci tangan sehingga mampu menciptakan sistem pembersih yang tidak meninggalkan bau, ramah lingkungan dan sekaligus melembutkan.
Ide pembuatan DryBath ini sendiri diakui oleh Marishane datang setelah tersinpirasi oleh temannya yang malas mandi di saat musim dingin tiba. "Dia (temanku) sangat malas (untuk mandi) dan berkata 'mengapa tidak ada orang yang menciptakan sesuatu yang bisa digunakan langsung di kulit tanpa harus mandi," kata Marishane.
Berkat inovasinya, Ludwick Marishane diganjar penghargaan mahasiswa pengusaha terbaik 2011.
Berbekal inspirasi itu, Marishane mulai melakukan serangkaian riset melalui internet untuk mencari sebuah formula. Enam bulan kemudian, Marishane berhasil menelurkan produk DryBath dan mendapatkan hak paten atas produk tersebut.
Produk DryBath diciptakan Marishane setelah terinspirasi kawannya yang malas mandi di musim dingin.
Berkat inovasinya, kini Marishane tidak hanya mendapatkan popularitas, tapi juga kekayaan yang melimpah.
(as/news24)