Mau Rebut Pasar Indonesia? Blackberry 10 Harus Murah!
5 Februari 2013
0
comments
Duo
handset perdana BlackBerry 10 diprediksi belum mampu berbicara banyak
di Indonesia dan India. Kedua negara termasuk dalam beberapa negara
berkembang yang menjadi pasar potensial bagi BlackBerry--dulu bernama
Research in Motion.
Menurut
analisis biro riset IDC Asia, BlackBerry seharusnya segera menjual
handset BB 10 murah untuk memenangkan persaingan di kedua negara asia
tersebut. Karena BlackBerry Z10 atau Q10 yang mungkin dijual diatas Rp 6
jutaan, dirasa sulit untuk merengkuh ceruk pasar yang lebih besar.
“Sudah
jelas bahwa India dan Indonesia tidak hanya salah satu pasar terbesar
tetapi dalam hal pertumbuhan smartphone di masa depan, kedua negara itu
adalah pasar paling potensial," kata Melissa Chau, Senior Research
Manager at Technology Research Group IDC di Singapura.
"Tapi
dua perangkat yang telah diluncurkan tidak selaras dengan kebutuhan
dari kedua pasar tersebut," katanya, seperti detikINET kutip dari
Chicago Tribune, Senin (4/2/2013).
Data
dari IDC menunjukkan bahwa Indonesia adalah pasar BlackBerry terbesar
di luar Amerika Serikat dan Inggris tahun 2012 lalu. Sementara India
menempati posisi kesembilan.
BlackBerry
bukannya tanpa rencana meluncurkan BB 10 dengan harga lebih terjangkau.
Seperti dikatakan Chief Marketing Officer BlackBerry Frank Boulben,
pihaknya mempersiapkan portofolio perangkat BlackBerry 10 yang lebih
komplet. Mulai dari kelas high end sampai entry level dengan harga lebih
'miring'.
"Tunggu
saja, dalam 12-18 bulan ke depan portofolio produk BlackBerry akan
lengkap," tutur Boulben dalam sesi interview terbatas yang juga diikuti
detikINET di sela peluncuran BlackBerry 10 di New York, Amerika Serikat.
Eksekutif
asal Prancis ini memang tak menyebut dengan pasti kapan tanggal
kelahiran BlackBerry 10 versi 'murah' tersebut. Namun ia menegaskan
bahwa saat ini tim R&D; BlackBerry juga terus berpacu dengan waktu
untuk melepas perangkat baru ke pasaran.
"Dan sembari menunggu jajaran produk baru tersebut, kami akan lebih memperkuat brand BlackBerry 10 dulu," pungkas Boulben.