Hacker Ter"licin" di Jepang Akhirnya Tertangkap
12 Februari 2013
0
comments
Setelah bertahun-tahun menjadi target polisi Jepang, pemuda yang
sempat menghebohkan Jepang dengan segala ancaman bomnya ini akhirnya
tertangkap. Ia ternyata seorang pecinta kucing kelas berat.
Tindak-tanduk sang 'hacker' selama belakangan tahun terakhir ini memang cukup sensasional.
Ia berulang kali menebar teror bom tanpa meninggalkan jejak. Isi pesan
teror yang ia sebarkan melalui berbagai media seperti Trojan hingga
memory card yang terikat di kalung kucing dianggap sebagai ancaman
teroris papan atas. Polisi Jepang sampai mengadakan sayembara
penangkapan bernilai jutaan Yen atas informasi keberadaannya. Namun uang
itu akhirnya tak mendarat ke saku siapapun, karena polisi akhirnya
berhasil menemukan dan menangkap sang teroris sendiri.
Menurut Polisi, kali ini (Polisi Jepang pernah menahan 4 orang yang
salah sebelumnya) pelakunya adalah Yusuke Katayama, 30, seorang pecandu
game online sekaligus pecinta kucing sejati. Ia bahkan ditangkap satu
hari setelah mengunjungi sebuah kafe kucing di Tokyo.
Yusuke Katayama. foto via Kotaku
Menurut AP, identitas Katayama berhasil terkuak setelah polisi
menganalisa data di memory card dan rekaman-rekaman kamera CCTV. Rekaman
salah satu kamera di sekitar daerah dimana kucing pembawa pesan teror
itu ditemukan, memperlihatkan seseorang yang mencurigakan. Rekaman di
kamera lainnya berhasil menangkap gambar Katayama yang sedang
meninggalkan lokasi kejadian.
Polisi telah menyita sebuah komputer di sebuah kafe internet
langganan Katayama di Akihabara. Menurut pegawai kafe internet tersebut,
Katayama tercatat pernah menggunakan layanan mereka sebanyak 7 kali
semenjak Oktober tahun kemarin dengan sesi pemakain diantara 2 hingga 3
jam.
Ini ternyata bukan pertama kalinya Katayama berurusan dengan polisi.
Tahun 2005 lalu, ia pernah ditangkap setelah memposting sebuah ancaman
pembunuhan pada sebuah forum terbesar di Jepang. Yang jadi sasaran
Katayama ketika itu adalah seorang pegawai sebuah label rekaman besar,
ia diancam karena Katayama tidak suka perusahaan tempat pria itu bekerja
seringkali menggunakan kucing sebagai maskotnya.
Polisi menduga serangan terakhir 'otaku' drop-outan Univeristas ini bertujuan untuk mempermalukan polisi.
Sampai saat ini Katayama masih menolak segala tuduhan yang dikenai polisi kepadanya.
via AP, Japandailypress, Kotaku