ASTAGA!, Kaum Pria Akan Segera Punah!
7 April 2013
0
comments
Menurut seorang ilmuwan wanita, hidup para pria lebih lama dari yang seharusnya.
Bahkan, sang ilmuwan, Profesor Jenny Graves mengklaim bahwa kaum pria sedang menuju kepunahan. Berita buruknya, proses menuju kepunahan itu tengah berlangsung.
Profesor Graves, salah satu ilmuwan paling berpengaruh di Australia, percaya bahwa para wanita akan memenangkan pertarungan di antara dua jenis kelamin ini-dan akan mendapatkannya dalam cara yang paling pasti.
Dia berkata bahwa kerapuhan yang melekat pada kromosom pria, yaitu kromosom seks Y berarti bahwa pria sedang menuju kepunahan.
Prediksi Profesor Graves bergantung pada jumlah gen dalam kromosom pria dan wanita.
Kromosom wanita, atau X mengandung sekitar seribu atau lebih gen sehat. Terlebih gadis dan wanita memiliki dua kromosom X.
Kromosom Y yang dimiliki pria pada awalnya memiliki jumlah gen yang sama dengan kromosom X. Tapi lebih dari seratus juta tahun, jumlah ini menurun sehingga pria modern sekarang hanya memiliki 100 gen sehat.
Hal ini termasuk gen SRY, yaitu gen yang menentukan apakah sebuah embrio akan menjadi pria atau wanita. Selain itu, sementara wanita punya dua kromosom X, pria hanya memiliki satu kromosom Y yang lemah.
Pada wanita, kromosom X yang berjumlah dua bisa memperbaiki satu sama
lain. Sementara kromosom Y pada pria tidak memiliki “rekan” sehingga
sukar untuk memperbaiki diri.
Profesor Graves dari Universitas Canberra, Australia berkata: “Kromosom X pada pria hanya sendirian, sementara pada wanita kromosom itu memiliki rekan sehingga bisa saling menolong. Sementara bila kromosom Y terserang, maka sukar untuk memperbaiki diri.”
Profoser tersebut juga mengatakan bahwa kromosom Y pada pria memiliki kualitas gen yang buruk. Tapi berita baiknya, diperlukan waktu kurang lebih 5 juta tahun bagi kromosom Y serta para pria untuk punah sekaligus.
Tapi para ahli lain mengatakan bahwa para pria tidak perlu panik. Profesor Robin Lovell-Badge, seorang ahli kromosom seks dari National Institute for Medical Research di London berkata bahwa kromosom Y tidak kehilangan satu gen pun selama kurang lebih 25 juta tahun.
Sementara itu Profesor Chris Mason dari University College London berkata dilansir dari Daily Mail bahwa sekalipun kromosom Y hancur sekitar 5 juta tahun mendatang, ilmu medis masih memiliki banyak waktu untuk menemukan solusinya.
“Lima atau enam juta tahun seharusnya merupakan waktu yang cukup untuk ilmu medis menemukan solusinya dan mungkin bisa mendapatkan Nobel Prize untuk hal ini,” katanya.
Tapi Profesor Graves menemukan solusinya sendiri. Dia berkata bahwa saat kromosom Y hancur, kromosom lain akan mengambil alih peran kromosom Y. Hal ini akan membuat terciptanya sebuah spesies baru manusia.
Sebenarnya kondisi sudah pernah terjadi di alam, di mana seekor tikus di Jepang bisa bertahan sekalipun kehilangan kromosom Y.
Faktanya, proses ini mungkin sudah terjadi dalam kelompok manusia tertentu yang terisolasi, kata sang profesor.
“Kita tidak bisa mengetahui hal ini bila kita tidak mengecek kromosom mereka,” terangnya.
youthehanrich | TL
Bahkan, sang ilmuwan, Profesor Jenny Graves mengklaim bahwa kaum pria sedang menuju kepunahan. Berita buruknya, proses menuju kepunahan itu tengah berlangsung.
Profesor Graves, salah satu ilmuwan paling berpengaruh di Australia, percaya bahwa para wanita akan memenangkan pertarungan di antara dua jenis kelamin ini-dan akan mendapatkannya dalam cara yang paling pasti.
Dia berkata bahwa kerapuhan yang melekat pada kromosom pria, yaitu kromosom seks Y berarti bahwa pria sedang menuju kepunahan.
Prediksi Profesor Graves bergantung pada jumlah gen dalam kromosom pria dan wanita.
Kromosom wanita, atau X mengandung sekitar seribu atau lebih gen sehat. Terlebih gadis dan wanita memiliki dua kromosom X.
Kromosom Y yang dimiliki pria pada awalnya memiliki jumlah gen yang sama dengan kromosom X. Tapi lebih dari seratus juta tahun, jumlah ini menurun sehingga pria modern sekarang hanya memiliki 100 gen sehat.
Hal ini termasuk gen SRY, yaitu gen yang menentukan apakah sebuah embrio akan menjadi pria atau wanita. Selain itu, sementara wanita punya dua kromosom X, pria hanya memiliki satu kromosom Y yang lemah.
Profesor Graves dari Universitas Canberra, Australia berkata: “Kromosom X pada pria hanya sendirian, sementara pada wanita kromosom itu memiliki rekan sehingga bisa saling menolong. Sementara bila kromosom Y terserang, maka sukar untuk memperbaiki diri.”
Profoser tersebut juga mengatakan bahwa kromosom Y pada pria memiliki kualitas gen yang buruk. Tapi berita baiknya, diperlukan waktu kurang lebih 5 juta tahun bagi kromosom Y serta para pria untuk punah sekaligus.
Tapi para ahli lain mengatakan bahwa para pria tidak perlu panik. Profesor Robin Lovell-Badge, seorang ahli kromosom seks dari National Institute for Medical Research di London berkata bahwa kromosom Y tidak kehilangan satu gen pun selama kurang lebih 25 juta tahun.
Sementara itu Profesor Chris Mason dari University College London berkata dilansir dari Daily Mail bahwa sekalipun kromosom Y hancur sekitar 5 juta tahun mendatang, ilmu medis masih memiliki banyak waktu untuk menemukan solusinya.
“Lima atau enam juta tahun seharusnya merupakan waktu yang cukup untuk ilmu medis menemukan solusinya dan mungkin bisa mendapatkan Nobel Prize untuk hal ini,” katanya.
Tapi Profesor Graves menemukan solusinya sendiri. Dia berkata bahwa saat kromosom Y hancur, kromosom lain akan mengambil alih peran kromosom Y. Hal ini akan membuat terciptanya sebuah spesies baru manusia.
Sebenarnya kondisi sudah pernah terjadi di alam, di mana seekor tikus di Jepang bisa bertahan sekalipun kehilangan kromosom Y.
Faktanya, proses ini mungkin sudah terjadi dalam kelompok manusia tertentu yang terisolasi, kata sang profesor.
“Kita tidak bisa mengetahui hal ini bila kita tidak mengecek kromosom mereka,” terangnya.
youthehanrich | TL