WOW...Bukan CEO,Tapi Google Menggaji Pria Ini Dengan Bayaran Diatas Para CEO Kelas Dunia
12 April 2013
0
comments
Namanya dalam dunia teknologi informasi tidak setenar Larry Page, salah satu pendiri dan chief executive officer (CEO) Google. Ia juga tidak termasuk dalam jajaran 10 besar CEO sedunia dengan bayaran tertinggi, karena ia bukan CEO.
Namun, pria ini mendapatkan bayaran dari Google senilai US$100 juta atau setara Rp974 miliar (kurs Rp9.500) dalam bentuk saham. Asal tahu saja. jumlah ini lebih tinggi dari bayaran yang didapatkan CEO dunia.
Neal Mohan, nama pria keturunan India tersebut, adalah orang di balik melejitnya pendapatan Google yang mencapai US$50 miliar. Sekitar 95% pendapatan Google berasal dari iklan, dan hasil dari pemikiran Neal Mohan.
Mohan muda lulus dari Stanford University pada 1996, dan bergabung di perusahaan startup bernama Net Gravity, yang fokus pada pengembangan perangkat lunak untuk pemasaran digital. Ini adalah langkah awal karier Mohan. Richard Frankel, mantan bosnya, menyatakan rahasia kesuksesan Mohan adalah rasa ingin tahunya dan solusi yang cerdas.
"Mohan, orang dengan kombinasi langka, orang yang cerdas dalam mencari langkah strategis, dan salah satu orang yang mengerti teknologi internet pada zaman 1990-an," kata Richard Frankel.
Pada November 1997, Net Gravity diakuisisi oleh perusahaan startup yang lebih besar, DoubleClick. Saat industri internet AS mengalami lonjakan dahsyat medio awal 2000-an, DoubleClick terkena imbasnya.
Manajemen DoubleClick saat itu tidak fokus di bidang iklan dunia maya, dengan mengakuisisi lembaga pengumpulan data, Abacus, senilai US$1,7 miliar pada 1999. Proses merger Abacus dengan DoubleClick tidak berjalan.
Manajemen lalu meminta Mohan untuk memotong biaya operasional perusahaan dan dia diangkat menjadi vice president Business Operation. Mohan diberikan posisi baru dengan kewenangan lebih luas. Pada 2003, Mohan keluar dari DoubleClick untuk melanjutkan kuliah di Stanford untuk mendapatkan gelar MBA.
Dua tahun kemudian, tepatnya Juli 2005, DoubleClick diakuisisi oleh Hellman & Friedman dan menunjuk David Rosenblatt sebagai CEO baru. Rosenblatt ditunjuk untuk memfokuskan kembali perusahaan di iklan online. Hal ini membuat DoubleClick membongkar banyak aset dan berurusan dengan utang yang jumlah besar.
Rosenblatt membutuhkan bantuan Mohan dan memintanya kembali ke perusahaan. Rosenblatt menunjuknya sebagai kepala Produk dan Strategi DoubleClick. Hasilnya, sebuah epik, dokumen power point 500 halaman yang saat ini dapat dilihat jejaknya dalam Google display advertising.
Dokumen tersebut memaparkan visi iklan internet di masa depan, ketika dunia tumbuh secara digital dan memberikan penjelasan komprehensif mengenai penjualan iklan di internet. Solusi Mohan adalah mengetahui persis di mana para pengiklan harus menjual dan berinteraksi dengan konsumen.
Ide Mohan adalah menyediakan manajemen dan solusi penayangan iklan, serta membantu pengiklan untuk menjalankan strategi digital media secara lebih efektif. DoubleClik memiliki kemampuan untuk menampilkan iklan banner dan video secara efisien serta tepat sasaran.
Idenya membuat kinerja DoubleClick kinclong dan membuat raksasa IT, Google, tertarik untuk mengakuisisinya. Google menggelontorkan dana hingga US$3,1 miliar atau 20 kali lipat dari nilai DoubleClick.
Google's Advertising Business Executive, Susan Wojcicki, lalu mengganti orang-orang dalam Google's display advertising products dengan tim yang dimiliki Mohan dalam DoubleClick.
Hasilnya, pendapatan Google terus meroket. Analis menilai, akuisisi DoubleClick merupakan salah satu langkah Google yang berhasil, karena membuat perusahaan itu menjadi pemimpin dalam industri iklan online.
Mohan pun menjadi bintang dalam dunia IT. Berbagai perusahaan IT seperti Twitter dan Facebook pernah berusaha menggoda Mohan untuk pindah dan menawarkan tawaran sebagai CEO. Google bergerak cepat dengan menawarkan Mohan saham sebesar US$100 juta pada 2010 dan ia setuju. Saat ini, nilai bayaran Mohan mencapai US$150 juta.
Lantas, kenapa Mohan tidak tertarik untuk menjadi CEO? Sumber di Google yang tidak ingin identitasnya dibuka menyatakan, Mohan memiliki wewenang seperti CEO tanpa harus diganggu oleh kesibukan sebagai CEO. Bayaran yang ditawarkan Google pun sudah membuatnya lebih tinggi daripada CEO tingkat dunia.
(Business Insider)
Namun, pria ini mendapatkan bayaran dari Google senilai US$100 juta atau setara Rp974 miliar (kurs Rp9.500) dalam bentuk saham. Asal tahu saja. jumlah ini lebih tinggi dari bayaran yang didapatkan CEO dunia.
Neal Mohan, nama pria keturunan India tersebut, adalah orang di balik melejitnya pendapatan Google yang mencapai US$50 miliar. Sekitar 95% pendapatan Google berasal dari iklan, dan hasil dari pemikiran Neal Mohan.
Mohan muda lulus dari Stanford University pada 1996, dan bergabung di perusahaan startup bernama Net Gravity, yang fokus pada pengembangan perangkat lunak untuk pemasaran digital. Ini adalah langkah awal karier Mohan. Richard Frankel, mantan bosnya, menyatakan rahasia kesuksesan Mohan adalah rasa ingin tahunya dan solusi yang cerdas.
"Mohan, orang dengan kombinasi langka, orang yang cerdas dalam mencari langkah strategis, dan salah satu orang yang mengerti teknologi internet pada zaman 1990-an," kata Richard Frankel.
Pada November 1997, Net Gravity diakuisisi oleh perusahaan startup yang lebih besar, DoubleClick. Saat industri internet AS mengalami lonjakan dahsyat medio awal 2000-an, DoubleClick terkena imbasnya.
Manajemen DoubleClick saat itu tidak fokus di bidang iklan dunia maya, dengan mengakuisisi lembaga pengumpulan data, Abacus, senilai US$1,7 miliar pada 1999. Proses merger Abacus dengan DoubleClick tidak berjalan.
Manajemen lalu meminta Mohan untuk memotong biaya operasional perusahaan dan dia diangkat menjadi vice president Business Operation. Mohan diberikan posisi baru dengan kewenangan lebih luas. Pada 2003, Mohan keluar dari DoubleClick untuk melanjutkan kuliah di Stanford untuk mendapatkan gelar MBA.
Dua tahun kemudian, tepatnya Juli 2005, DoubleClick diakuisisi oleh Hellman & Friedman dan menunjuk David Rosenblatt sebagai CEO baru. Rosenblatt ditunjuk untuk memfokuskan kembali perusahaan di iklan online. Hal ini membuat DoubleClick membongkar banyak aset dan berurusan dengan utang yang jumlah besar.
Rosenblatt membutuhkan bantuan Mohan dan memintanya kembali ke perusahaan. Rosenblatt menunjuknya sebagai kepala Produk dan Strategi DoubleClick. Hasilnya, sebuah epik, dokumen power point 500 halaman yang saat ini dapat dilihat jejaknya dalam Google display advertising.
Dokumen tersebut memaparkan visi iklan internet di masa depan, ketika dunia tumbuh secara digital dan memberikan penjelasan komprehensif mengenai penjualan iklan di internet. Solusi Mohan adalah mengetahui persis di mana para pengiklan harus menjual dan berinteraksi dengan konsumen.
Ide Mohan adalah menyediakan manajemen dan solusi penayangan iklan, serta membantu pengiklan untuk menjalankan strategi digital media secara lebih efektif. DoubleClik memiliki kemampuan untuk menampilkan iklan banner dan video secara efisien serta tepat sasaran.
Idenya membuat kinerja DoubleClick kinclong dan membuat raksasa IT, Google, tertarik untuk mengakuisisinya. Google menggelontorkan dana hingga US$3,1 miliar atau 20 kali lipat dari nilai DoubleClick.
Google's Advertising Business Executive, Susan Wojcicki, lalu mengganti orang-orang dalam Google's display advertising products dengan tim yang dimiliki Mohan dalam DoubleClick.
Hasilnya, pendapatan Google terus meroket. Analis menilai, akuisisi DoubleClick merupakan salah satu langkah Google yang berhasil, karena membuat perusahaan itu menjadi pemimpin dalam industri iklan online.
Mohan pun menjadi bintang dalam dunia IT. Berbagai perusahaan IT seperti Twitter dan Facebook pernah berusaha menggoda Mohan untuk pindah dan menawarkan tawaran sebagai CEO. Google bergerak cepat dengan menawarkan Mohan saham sebesar US$100 juta pada 2010 dan ia setuju. Saat ini, nilai bayaran Mohan mencapai US$150 juta.
Lantas, kenapa Mohan tidak tertarik untuk menjadi CEO? Sumber di Google yang tidak ingin identitasnya dibuka menyatakan, Mohan memiliki wewenang seperti CEO tanpa harus diganggu oleh kesibukan sebagai CEO. Bayaran yang ditawarkan Google pun sudah membuatnya lebih tinggi daripada CEO tingkat dunia.
(Business Insider)