Wakapolri Didamprat Seorang Perwira Menengah
26 Juli 2011
0
comments
Stefanus adalah perwira yang berdinas di Polda Papua. Sebelumnya, ia adalah Kapolres Tolikara.
"Sudah tiga kali anak saya gagal. Kenapa tidak ada dispensasi untuk warga Papua," teriak Stefanus di depan Wakapolri.
Wakapolri mengambil sikap diam. Ia tidak menjawab umpatan Stefanus, yang mengaku telah menjadi pendamai saat terjadi perang suku di Wamena.
Perwira itu merasa perjuangan dan pengabdiannya selama bertugas meredam konflik di tanah Papua tidak diperhatikan panitia seleksi. Mereka seharusnya bisa memberikan dispensasi terhadap anaknya.
Suasana pengumuman penerimaan akademi kepolisian siang itu penuh warna. Selain Stefanus yang kesal, ratusan orang tua dan pengantar meluapkan beraneka kegembiraan karena anaknya lolos.
Dari 410 calon taruna yang masuk tahap pantauan terakhir, panitia seleksi hanya akan mengambil 300 orang, sementara yang lainnya dieliminasi. Yusuf Manggabarani menyaksikan langsung pengumuman itu. "Polri hanya akan menerima 300 taruna akpol, dari ribuan pelamar. Jumlah yang diterima belum pernah ditambah dari tahun ke tahun," tandasnya. (HT/N-3)