Pengibar Pertama Merah Putih Dapat Apartemen
18 Agustus 2011
0
comments
Jakarta - Pengibar bendera merah putih pada pembacaan proklamasi 17 Agustus 1945, Ilyas Karim, mendapatkan satu unit apartemen di Kalibata City, Jakarta Selatan, pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-66 RI, Rabu, 17 Agustus 2011.
Sebelumnya, kakek 28 cucu dari 14 anak ini harus menjalani masa tua di rumah semipermanen di bantaran rel kereta api dekat stasiun Duren Kalibata, Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Rawajati Barat Nomor 07, RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Rumah dua lantai berwarna biru itu ditempatinya sejak rumahnya di Asrama Tentara Siliwangi, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, digusur pada 1984.
"Karena dulu digusur, saya lalu minta izin ke PJKA menggunakan tanah kosong untuk bangun rumah," kata Ilyas saat ditemui di rumahnya, Rabu 17 Agustus 2011. Kondisi kesehatan pria 84 tahun ini jauh menurun. Bahkan kelopak matanya harus diplester karena tak lagi bisa membuka, tapi masih bisa melihat.
Namun pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, 31 Desember 1927 ini baru bisa menikmati masa tuanya di apartemen Kalibata City sekitar Juni 2012. Dalam penyerahan apartemen yang dihadiri Wakil Gubernur DKI Prijanto, Ilyas mengaku senang akhirnya bisa mendapatkan bantuan rumah dari Pemerintah Provinsi DKI dan pengembang. Apalagi setelah permintaan serupa ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2004 saat masih menjadi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan tak kunjung dikabulkan. "Seperti mimpi ada perhatian dari Pak Prijanto dan pengembang Kalibata City," kata dia.
Pemberian apartemen ini bermula dari kedatangan Ketua Umum Yayasan Pejuang Siliwangi ke Balai Kota DKI Jakarta sekitar dua tahun lalu. Saat itu Prijanto berjanji mencarikan apartemen di Kalibata City yang sedang dibangun. "Alhamdulillah sudah terlaksana. Saya plong janji sudah terpenuhi," kata Prijanto.
CEO Kalibata City, Budi Yanto Lusli, menambahkan pemberian apartemen ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk lebih memperhatikan nasib pejuang dan orang-orang yang memiliki jasa terhadap bangsa, tapi terlupakan. "Semoga pengembang lain juga tergerak melakukan CSR seperti ini," kata dia.
sumber