Mengintip Latihan Para Ninja Wanita di Iran [Video]
8 Februari 2012
0
comments
Foto : Para ninja perempuan Iran (Press TV)
TEHERAN - Sekira 3 ribu perempuan Iran,
bergabung dalam sekolah beladiri bak ninja dari Jepang. Di sekolah itu,
mereka dilatih beladiri kung-fu dan menggunakan senjata tajam untuk
mempertahankan negaranya.
Sekolah beladiri itu dibangun pada 1989 silam, sekolah itu memang berniat untuk membentuk siswa-siswanya menjadi kunoichi (ninja perempuan). Fatima Muamer yang menjadi instruktur beladiri itu mengatakan, para perempuan Iran sangat tertarik dengan ninjutsu karena beladiri itu dapat menseimbangkan kekuatan dan pikiran.
"Salah satu pelajaran penting di ninjutsu adalah penghormatan dan kerendahan hati. Para siswa dilatih untuk menghormati drinya sendiri. Dengan menghormati eksistensinya, mereka akan menguasai seluruh kebudayaan dari ninjutsu," ujar Muamer, seperti dikutip Press TV, Selasa (7/2/2012).
Kunoichi Iran itu dipastikan akan menjadi salah satu kekuatan yang berguna untuk mendukung tentara reguler Iran. Senjata-senjata yang digunakan para kunoichi itu adalah panah, pedang, tongkat berantai, dan bintang ninja.
Beladiri ninjutsu di Iran juga sudah muncul 22 tahun yang lalu dan diprakarsai oleh seorang pria bernama Sensei Akbar Faraji. Hingga saat ini, sebanyak 24 ribu warga Iran bergabung dalam perguruan ninjutsu.
"Menjadi seorang ninja memerlukan kesabaran, toleransi, dan ketabahan. Ninjutsu dapat diibaratkan sebagai bisa ular, yang mematikan, namun juga tampil sebagai obat mujarab," ujar Faraji.
Seperti diketahui, ninjutsu sendiri merupakan beladiri mematikan yang berasal dari Jepang. Beladiri tersebut umumnya dikuasai oleh agen-agen rahasia atau tentara bayaran di Jepang pada tahun 1185 silam.
Sekolah beladiri itu dibangun pada 1989 silam, sekolah itu memang berniat untuk membentuk siswa-siswanya menjadi kunoichi (ninja perempuan). Fatima Muamer yang menjadi instruktur beladiri itu mengatakan, para perempuan Iran sangat tertarik dengan ninjutsu karena beladiri itu dapat menseimbangkan kekuatan dan pikiran.
"Salah satu pelajaran penting di ninjutsu adalah penghormatan dan kerendahan hati. Para siswa dilatih untuk menghormati drinya sendiri. Dengan menghormati eksistensinya, mereka akan menguasai seluruh kebudayaan dari ninjutsu," ujar Muamer, seperti dikutip Press TV, Selasa (7/2/2012).
Kunoichi Iran itu dipastikan akan menjadi salah satu kekuatan yang berguna untuk mendukung tentara reguler Iran. Senjata-senjata yang digunakan para kunoichi itu adalah panah, pedang, tongkat berantai, dan bintang ninja.
Beladiri ninjutsu di Iran juga sudah muncul 22 tahun yang lalu dan diprakarsai oleh seorang pria bernama Sensei Akbar Faraji. Hingga saat ini, sebanyak 24 ribu warga Iran bergabung dalam perguruan ninjutsu.
"Menjadi seorang ninja memerlukan kesabaran, toleransi, dan ketabahan. Ninjutsu dapat diibaratkan sebagai bisa ular, yang mematikan, namun juga tampil sebagai obat mujarab," ujar Faraji.
Seperti diketahui, ninjutsu sendiri merupakan beladiri mematikan yang berasal dari Jepang. Beladiri tersebut umumnya dikuasai oleh agen-agen rahasia atau tentara bayaran di Jepang pada tahun 1185 silam.
Iran memang terkenal karena memiliki beberapa wanita muslim yang tangguh. Tahun 2005 lalu, dua wanita Iran berhasil menjadi wanita muslim pertama yang berhasil menaklukan puncak gunung Everest. Wanita-wanita muslim Iran lainnya juga memiliki prestasi bagus di berbagai gelanggang olahraga, seperti sepakbola dan rugby.
sumber: Oddity Central
foto: japanguidebook