Rabu, Hari Paling Galau di Indonesia
9 Februari 2012
0
comments
Senin
biasanya menjadi hari yang dianggap paling menyebalkan dalam satu
minggu, khususnya bagi pelajar dan pekerja kantoran. Tapi sepertinya
istilah ‘I Hate Monday’ akan segera berganti, karena menurut survei,
Hari Rabu-lah yang paling membuat galau.
Brand minuman Mizone bekerjasama dengan Media Wave telah melakukan
survei lewat Twitter, untuk mengukur tingkat bad mood para penduduk kota
besar terutama generasi muda. Media Wave merupakan satu-satunya lembaga
penelitian di Indonesia yang bisa melacak perilaku pengguna di media
sosial. Menggunakan mesin yang dapat meng-capture keyword di Twitter,
mereka menemukan jumlah tweet negatif (bad mood) jauh lebih banyak
dibandingkan tweet yang positif (good mood) setiap harinya, terutama di
hari Rabu.
“Awalnya kami mengira Senin menjadi hari paling tinggi jumlah tweet
bad mood-nya. Tapi ternyata justru Rabu yang mencapai angka paling
tinggi, sekitar 20 persen dibandingkan hari-hari lainnya,” jelas Yose
Rizal, CEO dan founder Media Wave saat konferensi pers Mizone City
Project di de Luca Restaurant, Plaza Senayan, Jakarta, Rabu
(08/02/2012).
Penelusuran dilakukan mulai 5 Desember 2011 hingga akhir Januari
2012, dengan populasi 5 juta pengguna Twitter di Indonesia. Survei
difokuskan pada 9 kota besar antara lain Jakarta, Bandung, Denpasar,
Medan, Palembang, Semarang, Surabaya, Malang dan Yogyakarta.
Dari hasil pengamatan selama satu bulan lebih, diketahui ada 2,8 juta
tweet galau dari 2,5 juta pengguna Twitter. Sedangkan tweet good mood
hanya berjumlah 2,5 juta dari 1,9 juta username. Dan pukul 06.00 – 12.00
menjadi periode dimana orang paling banyak men-tweet hal-hal yang
mengindikasikan bad mood.
“Sejak dilakukan 5 Desember tahun lalu, hasilnya konsisten. Jumlah
tweet bad mood selalu lebih banyak dibandingkan good mood. Kami memilih
Twitter sebagai objek penelitian karena merupakan fenomena sosial. Saat
ini Twitter gaungnya lebih terdengar daripada Facebook,” tutur Brand
Manager Danone Aqua Danur Tejawati.
“Parah”, menjadi kata yang paling sering muncul untuk menggambarkan
ekspresi bad mood. Disusul malas, capek, bete, kesel, ga enak, sakit,
galau, lama dan payah.
Mengapa jumlah tweet bad mood memuncak justru di hari Rabu, bukan
Senin seperti yang diperkirakan sebelumnya? Menurut Psikolog DR. Rose
Mini A.P., M.Psi, Rabu merupakan tengah minggu dan ketika melihat
kalender, perjalanan menuju akhir pekan masih terasa panjang. Berbeda
dengan Senin dimana pikiran cenderung lebih segar karena sebelumnya
sudah bersantai di hari Minggu, pada Rabu, orang biasanya mencapai titik
jenuh.
“Orang jadi gelisah, berpikir, bosan. Duh, masih panjang banget ya nunggu akhir pekan?” ujar wanita yang akrab disapa Romi ini.
Romi juga menuturkan, saat ini sosial media kerap dijadikan salah
satu sarana untuk katarsis –upaya untuk menyalurkan emosi. Kalangan muda
yang tergolong lebih ekspresif, cenderung memiliki mood yang berubah
setiap 45 menit.
“Sosial media kerap jadi pilihan karena mereka mengharapkan adanya
perhatian dari para follower-nya yang nantinya terkait dengan pengakuan
sosial dan eksistensi diri,” tambah Romi.
Jadi, setujukah Anda dengan hasil survei di atas?
(Sumber: Wolipop.com)