Anak Muda, Para Ilmuan Berhasil Temukan “tokek setan berekor daun” dan 19 Spesies Aneh Lainnya
10 Juni 2012
0
comments
Untuk merayakan temuan-temuan yang telah menghabiskan waktu 20 tahun ini, para ilmuan merilis 20 spesies favorit mereka dalam sebuah katalog. Di antara 20 spesies baru tersebut terdapat 1 spesies yang cukup menarik perhatian yakni Uroplatus Phantasticus.
Uroplatus Phantasticus merupakan bahasa latin yang bermakna “Tokek Setan Berekor Daun”. Hewan sejenis tokek ini ditemukan di Madagaskar pada 1998 dan merupakan hewan terkecil dari 12 spesies tokek berekor dau dan bertampang aneh lainnya.
Seperti namanya, tokek ini juga memiliki tingkah laku seumpama setan, yaitu aktif di malam hari atau disebut Nokturnal. Hewan ini juga memilki kemampuan menyamar yang sangat sempurna sehingga para ilmuan sulit membedakan dengan alam sekitarnya.
Tokek ini hanya dapat ditemui dihutan yang tak terganggu sehingga populasinya sangat sensitif terhadap kerusakan habitatnya.
Selain Uroplatus Phantasticus, ada juga sejenis Tarantula atau laba-laba terbesar yang pernah hidup. Bahkan sangkin besarnya laba-laba yang disebut Theraphosa blondi di kabarkan dapat menelan seekor ular beracun. Berat tertinggi yang dapat dicapai dari laba-laba jenis ini adalah 170 gr serta ukuran kaki yang dapat memanjang sekitar 30 cm.
Dari daftar 20 itu juga terdapat kalajengking kaisar dan katak pohon besar. kalajengking kaisar
diberi nama Pandinus Imperator dan memilki panjang tubuh sekitar delapan inci. Sedang Katak pohon besar ditemui di samping sebuah sungai gunung di dataran tinggi Papua Nugini pada 2008 lalu dengan ukuran panjang sekitar 15 cm.
Dalam katalog tersebut juga terdapat semut aneh berukuran 1,5 cm yang hidup di batang pohon yang sudah mati di Kamboja. Lain dari semut yang ada di Kamboja, Ilmuan juga menampilkan semut yang ditemukan di perairan Papua Nugini yaitu semut strumigenys trigis. semut yang berukuran 2 mm ini,dikabarkan tubuhnya dapat berbaur dengan batang yang membusuk dimana Ia hidup.
Kelelawar behidung tabung asal Papua Nugini juga menjadi salah satu favorit para Ilmuan. Masih dari Papua Nugini, sebuah spesies baru ditemukan, spesies yang disebut ‘Smoky Honeyyeate’ ini ditemukan pada ketinggian 1.650 m (5.445 kaki) di atas permukaan laut, di Pegunungan Foja Barat Nugini. Burung ini juga diketahui dapat mengeluarkan nyanyian namun merupakan burung yang bersifat sangat tenang sehingga jarang sekali menunjukkan suaranya.
Dari dua belas spesies baru favorit lainnya terdapat The walking Shark atau (Hemiscyllium Galei) yang ditemukan di Teluk Cendrawasi, Indonesia. Ada juga Genus Selemender yang bernapas dengan kulit serta telah sepenuhnya berselaput kaki. Tikus Pohon Chinchilla dan Pterochroza Ocellata juga berhasil menjadi spesies terfavorit para Ilmuan.