Jumlah Pelaku Seks Berisiko Terus Meningkat
22 Juni 2012
0
comments
foto: Ilustrasi
Jakarta - Jumlah pelaku hubungan seks berisiko, terlebih di kalangan remaja, setiap tahunnya terus meningkat.
Menteri
Kesehatan RI Nafsiah Mboi mengatakan itu saat memberikan klarifikasi
terkait kampanye bagi-bagi kondom gratis di Jakarta.
Seks
berisiko adalah setiap hubungan seks yang berisiko berakibat penularan
penyakit kelamin, termasuk HIV AIDS, gonore, dan sipilis, ataupun risiko
kehamilan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.
Fakta
bahwa hubungan seks di kalangan remaja semakin tinggi memang bukan hal
asing. Bahkan parahnya, generasi muda termasuk kalangan yang terbilang
tinggi dalam berhubungan seks berisiko yang angka pelakunya pun
meningkat dari tahun ke tahun.
Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nafsiah Mboi mengatakan, berdasarkan laporan 2010, lebih dari
dua juta remaja yang melakukan aborsi. Artinya, anak-anak remaja di
bangsa ini sudah berhubungan seks berisiko secara aktif.
Melihat fakta itu Nafsiah secara gencar mengkampanyekan penggunaan kondom untuk kalangan seks berisiko.
"Data
kita menunjukkan, penularan HIV naik terus walaupun sudah kampanye
kondom yang gencar di kalangan seks berisiko. HIV masih terus naik
bersama dengan penyakit-penyakit kelamin lain," jelasnya.
Menurut
Menkes, generasi muda Indonesia sekarang juga berhak mendapatkan
pendidikan yang sesuai kebutuhan mereka dan sebagai orang dewasa kita
tidak boleh tutup mata bahwa usia pernikahan dini makin bertambah.
Jika
sebagian orang mengatakan tidak setuju, hal tersebut seharusnya
dilayangkan kepada mereka yang menjual obat perangsang seks yang bisa
ditemui di berbagai jalan ramai.
"Kita harus secara positif
memberikan pendidikan agama dan moral yang perlu ditingkatkan. Namun,
ternyata ribuan sekolah yang tidak memberikan pendidikan moral ataupun
pengetahuan seks, maka ribuan generasi muda pula yang tidak mengetahui
mengenai hubungan seks berisiko," jelas Menkes.
Karena itu,
sambung Menkes, kampanye penggunaan kondom ini disarankan agar generasi
muda Indonesia dapat mengetahui bahaya hubungan seks berisiko dan dapat
mencegah keinginan mereka untuk melakukan hal tersebut.