» Mitos vs Fakta Seks Patut Anda Ketahui (I)
20 Juni 2012
0
comments
Saatnya bercinta (Foto: Corbis)
BANYAK mitos yang beredar mengenai hubungan
seks hingga membuat Anda bersama pasangan dibuat bingung dengan mitos
tersebut. Sebelum mempercayai mitos tersebut secara mendalam, ada
baiknya Anda mengetahui alasan dan fakta yang sebenarnya.
Informasi mengenai hubungan seks memang banyak berkembang di lapangan. Seiring perjalanan waktu, seringkali banyak hal-hal yang membingungkan. Tak jarang, Anda justru dibuat bingung dengan informasi yang belum diketahui pasti kebenarannya tersebut.
Alicia Stanton, peneliti bersertifikat OB/GYN dan penulis Hormone Harmony mengungkapkan sembilan mitos dan fakta mengenai hubungan seks, seperti dilansir Times of India.
Mitos: Menopause turunkan hasrat seks
Fakta: Ketika wanita mengalami menopause, umumnya mereka tetap menjaga keseimbangan hormonalnya. Dalam kondisi ini, kehamilan dan menstruasi tak lagi menjadi perhatian mereka karena sesi seksual dapat dilakukan kapan saja tanpa memertimbangkan kedua hal tersebut. Dengan kondisi tersebut, biasanya kepercayaan diri mereka pun lebih tinggi saat berhubungan seks.
Mitos: Hormon paling penting untuk mendongkrak libido hanyalah testosteron
Fakta: Meskipun testosteron sangat penting untuk meningkatkan gairah seksual, serta membantu fungsi seksual pada pria dan wanita, keberadaan hormon lain pun turut berperan, misalnya saja hormon estrogen. Selain itu, menjalani hidup dengan santai akan membuat mood bercinta mudah membuncah. Selebihnya, keseimbangan hormon perlu senantiasa dijaga keseimbangannya mengingat keberadaan hormon ini memiliki pengaruh pada metabolisme tubuh, serta gairah seksual.
Mitos: Saat jatuh cinta, libido menjadi tinggi
Fakta: Membina hubungan akan mengurasi waktu dan energi karena sederet perhatian perlu dilayangkan pada pasangan. Saat Anda dimabuk cinta, biasanya perhatian terfokus pada pasangan semata sehingga apa pun yang menyangkut keinginan pasangan menjadi daftar prioritas Anda. Hal inilah yang kemudian mendongkrak gairah hidup dan seksual menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
Mitos: Kondisi sehat membuat Anda ingin berhubungan seks secara rutin
Fakta: Seks merupakan agenda rutin yang diperlukan Anda bersama pasangan. Karenanya, tidak memandang apakah kondisi sedang sehat atau tidak. Intinya, jangan membandingkan dengan pasangan menyoal hubungan seksual Anda. Dengan Anda merasa puas atas hubungan seksual yang dilewati bersama pasangan, tak ada gunanya membandingkan dengan orang lain.
Mitos: Koneksi dengan pasangan membuat dia mengetahui keinginan Anda
Fakta: Setiap pasangan menginginkan kepuasan masing-masing, bahkan jika Anda dan pasangan tak banyak mengutarakan keinginan seksual satu sama lain. Ada baiknya, lakukan komunikasi secara intens mengenai hal tersebut. Untuk dapat saling membahagiakan pasangan, bicarakanlah keinginan masing-masing sehingga Anda dapat mewujudkannya. Terpenting, komunikasi merupakan kunci utama dari keberhasilan tersebut.
Informasi mengenai hubungan seks memang banyak berkembang di lapangan. Seiring perjalanan waktu, seringkali banyak hal-hal yang membingungkan. Tak jarang, Anda justru dibuat bingung dengan informasi yang belum diketahui pasti kebenarannya tersebut.
Alicia Stanton, peneliti bersertifikat OB/GYN dan penulis Hormone Harmony mengungkapkan sembilan mitos dan fakta mengenai hubungan seks, seperti dilansir Times of India.
Mitos: Menopause turunkan hasrat seks
Fakta: Ketika wanita mengalami menopause, umumnya mereka tetap menjaga keseimbangan hormonalnya. Dalam kondisi ini, kehamilan dan menstruasi tak lagi menjadi perhatian mereka karena sesi seksual dapat dilakukan kapan saja tanpa memertimbangkan kedua hal tersebut. Dengan kondisi tersebut, biasanya kepercayaan diri mereka pun lebih tinggi saat berhubungan seks.
Mitos: Hormon paling penting untuk mendongkrak libido hanyalah testosteron
Fakta: Meskipun testosteron sangat penting untuk meningkatkan gairah seksual, serta membantu fungsi seksual pada pria dan wanita, keberadaan hormon lain pun turut berperan, misalnya saja hormon estrogen. Selain itu, menjalani hidup dengan santai akan membuat mood bercinta mudah membuncah. Selebihnya, keseimbangan hormon perlu senantiasa dijaga keseimbangannya mengingat keberadaan hormon ini memiliki pengaruh pada metabolisme tubuh, serta gairah seksual.
Mitos: Saat jatuh cinta, libido menjadi tinggi
Fakta: Membina hubungan akan mengurasi waktu dan energi karena sederet perhatian perlu dilayangkan pada pasangan. Saat Anda dimabuk cinta, biasanya perhatian terfokus pada pasangan semata sehingga apa pun yang menyangkut keinginan pasangan menjadi daftar prioritas Anda. Hal inilah yang kemudian mendongkrak gairah hidup dan seksual menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
Mitos: Kondisi sehat membuat Anda ingin berhubungan seks secara rutin
Fakta: Seks merupakan agenda rutin yang diperlukan Anda bersama pasangan. Karenanya, tidak memandang apakah kondisi sedang sehat atau tidak. Intinya, jangan membandingkan dengan pasangan menyoal hubungan seksual Anda. Dengan Anda merasa puas atas hubungan seksual yang dilewati bersama pasangan, tak ada gunanya membandingkan dengan orang lain.
Mitos: Koneksi dengan pasangan membuat dia mengetahui keinginan Anda
Fakta: Setiap pasangan menginginkan kepuasan masing-masing, bahkan jika Anda dan pasangan tak banyak mengutarakan keinginan seksual satu sama lain. Ada baiknya, lakukan komunikasi secara intens mengenai hal tersebut. Untuk dapat saling membahagiakan pasangan, bicarakanlah keinginan masing-masing sehingga Anda dapat mewujudkannya. Terpenting, komunikasi merupakan kunci utama dari keberhasilan tersebut.