Anak Muda

WASHINGTON - Beberapa pekan terakhir media di Amerika Serikat (AS) mengupas seorang agen Dinas Intelijen CIA. Pria yang disebut John ini, disebut-sebut sebagai agen pemburu Osama bin Laden, hingga kematian pemimpin Al Qaeda tersebut.
Anak-anak John dikabarkan bersekolah di sekolah Katolik, sementara ayahnya sendiri adalah seorang profesor. Rumah John juga tampak dari Google Maps. 
John termasuk di antara ratusan orang yang mendaftar dan masuk ke dalam tim antiteror CIA setelah serangan 11 September 2001. Dia memiliki reputasi mengagumkan saat masih termasuk dalam departemen Rusia dan Balkan. 
Seperti contoh, dirinya mampu menantang beberapa pendapat konvensional dari agen senior lain, yang menanggapi latar belakang Vladimir Putin yang mantan agen KGB. John diketahui mampu menemukan detil kecil dan mengumpulkan informasi dari suatu permasalahan tanpa tertinggal data penting sedikitpun.
Sejak 2003 dirinya bergabung dengan tim anti-teror CIA, sejak 2005 John adalah sosok penting yang membawa keberhasilan dibalik penangkapan CIA terhadap sosok teroris seperti Abu Zubaydah, Abd al-Nashiri, Khalid Sheik Mohammed, Ramzi bin Alshib, Hambali dan Faraj al-Libi.
"Semua detil yang diberikan serta pemaparannya sangat mengagumkan," ungkap mantan Deputi Direktur CIA Jouh McLaughlin seperti dikutip Observer, Rabu (13/7/2011).
Seorang pejabat senior anti teror CIA mengingat dirinya bekerja sama dengan John saat terjadi serangan di Pangkalan Militer Chapman di Khost, Afghanistan. Pejabat tersebut menyebut John sebagai agen yang sangat pandai menjaga kesabarannya. 
Selama di CIA, John sudah dipimpin oleh tiga Direktur CIA yang berbeda. Dirinya sempat dipromosikan ke tempat lain, tetapi dirinya ingin tetap menangani kasus Osama bin Laden dan terus menganalisis data dengan sabar mengenai keberadaan Osama.
Pada tahun 2007 John, mendapatkan informasi tentang seorang bernama Abu Ahmed al-Kuwaiti. Al-Kuwaiti dikenal sebagai kurir penting dari Osama bin Laden. John meyakini, Al-Kuwaiti dapat membawa dirinya menuju Osama.
Butuh waktu tiga tahun untuk membawa Al-Kuwaiti masuk dalam perangkap National Security Agency. Rekan John, berhasil menyadap pembicaraan kurir Osama tersebut dan memberikan memo kepada John, yang meyakini bahwa Al-Kuwaiti berada di luar kota Islamabad, Pakistan.
John pun merevisi memo tersebut dan mengirimnya kepada pihak yang ingin mengetahui. Memo yang diberi judul "Anatomy of a Lead", langsung menarik perhatian Direktur CIA saat itu Leon Panetta. CIA pun melacak Al-Kuwaiti berada di Abbottabad, tempat di mana Osama bin Laden tewas dalam operasi militer 2 Mei lalu.
John yakin dengan argumentasinya saat ini. Dirinya pernah mengetahui persembunyian dari Osama sebelumnya, dan dirinya sebagai analis CIA memiliki keyakinan mengenai keberadaan Osama di Abbottabad. Sebelumnya, CIA juga mengetahui bahwa seorang pimpinan tertinggi Al Qaeda bersembunyi disekitar wilayah Abbottabad.
Hingga April, John berusaha meyakinkan petinggi CIA. Pada akhirnya ia bersama Panetta bertemu dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih. Presiden Obama pun memutuskan untuk mengirimkan tim Marinir AS untuk menyerang kompleks persembunyian Osama di bulan April. 
2 Mei, operasi penyerangan AS ke markas Osama pun dilakukan. John melihat operasi tersebut melalui satelit yang berada di Gedung Putih. Setelah 40 menit menunggu operasi berlangsung, akhirnya kabar pun muncul: Osama bin Laden telah tewas.
Dua hari setelah kematian Osama, John menemani Panetta ke Capitol Hill menghadapi senat. Dihadapan Komite Intelijen Senat AS, John memberikan pemaparan lengkap mengenai misi yang menewaskan Osama bin Laden tersebut.