Mencari Makna Hidup Dalam Peti Mati
11 Juli 2011
0
comments
Peti mati
SEOUL, Sebagai
salah satu negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia, warga
Korea Selatan menghadapi kematian dalam cara yang tak biasa.Sekitar 70 warga Korsel mengambil bagian dalam sebuah seminar "Mengalami Kematian" dalam rangka untuk lebih menghargai kehidupan mereka. Seminar yang mencakup aksi berbaring di dalam peti mati itu menjanjikan mereka untuk bisa "mengubah arti kehidupan seseorang dan memberikan kesempatan untuk mengenal diri sendiri".
Lee Myung-hee, seorang ibu berusia 42 tahun yang punya dua anak, mengatakan, pengalaman berada dalam peti mati membuatnya menyadari betapa dia mencintai keluarganya dan hal itu membuatnya tidak terlalu dini untuk memikirkan kematian. "Itu (kematian) bisa terjadi pada saya, tanpa memandang usia. Saya pikir itu bisa menimpa siapa pun di sekitar saya. Jadi, saya tidak harus berpikir kematian adalah urusan saya saja. Saya pikir ini kesempatan baik untuk mempersiapkan akhir hidup dengan cara tenang," katanya sebagaimana dikutip The Telegraph, Kamis (7/7/2011).
Kang Kyung-ah, seorang profesor keperawatan di Universitas Sahmyook yang menyelenggarakan seminar itu mengatakan, seminar tersebut akan bermanfaat bagi warga Korea Selatan yang berusia 20-an hingga 40-an karena tingkat bunuh diri cenderung tinggi dalam kelompok usia itu.