Perempuan Jangkung Berpotensi Terserang Kanker
21 Juli 2011
0
comments
Ilustrasi Kanker Payudara
Penelitian Oxford University menguak fakta baru tentang penyakit kanker. Para peneliti menyimpulkan penyakit yang menyerang pertumbuhan sel secara tidak normal ini berhubungan dengan tinggi badan seseorang.
"Wanita berpostur tinggi lebih berpotensi terkena kanker," demikian tulis penelitian itu dalam Daily Mail, Kamis 21 Juli 2011. Bahkan setiap kenaikan tinggi badan mencapai 4 inci bisa berisiko meningkatkan kanker sebesar 16 persen.
Kesimpulan ini diperoleh setelah ilmuwan meneliti hubungan tinggi badan dengan 10 kemungkinan kanker seperti payudara, usus, ginjal, ovarium rahim, atau leukemia.
Peneliti mencontohkan seseorang wanita dengan tinggi badan sekitar 170 sentimeter memiliki potensi terserang kanker 30 persen lebih banyak dibanding yang memiliki tinggi badan sekitar 150 sentimeter.
Peneliti Kanker dari Oxford University, Jane Green, meminta seseorang yang berpostur tinggi tidak khawatir. "Berpostur tinggi bisa berpotensi terhindar dari penyakit jantung," katanya.
Lalu, bagaimana dengan pria? Sebelumnya jurnal Cancer Epidemology,Biomarkers & Prevention merilis penelitian yang menyebutkan pria lebih berisiko mati terserang kanker daripada wanita.
Menurut Doktor Michael B. Cook, ada bererapa jenis kanker yang mematikan, yaitu kanker bibir, hypofaring, esofagus, dan kandung kemih. "Pria lebih berisiko meninggal dunia dibanding wanita," katanya dalam Huffingtonpost,Selasa, 12 Juli 2011.
Beberapa jenis kanker seperti paru-paru dan usus besar pun berisiko menyerang pria. "Merokok adalah salah satu alasan mengapa pria lebih berisiko terkena kanker," kata Cook.
Inilah studi pertama yang tentang kanker yang membandingkan kemungkinan risiko mati pria dibanding wanita. "Jadi, penting mendeteksi kanker secara dini," kata Doktor Rachel Ceballos dari Hutchinson Cancer Research Center yang memuji studi ini.
Badan PBB yang menangani masalah kesehatan, WHO, memperkirakan 84 juta orang akan meninggal dunia karena kanker pada 2005 sampai 2015. Pada 2005, menurut WHO, sekitar 7,6 juta orang meninggal dunia karena kanker. Lebih dari 70 persennya terjadi di negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah seperti Indonesia.