Mau Tahu Anak Muda Manfaat Lain di Balik Penggunaan Tanaman Ganja
5 Agustus 2011
0
comments
Seiring dengan peringatan hari ganja
sedunia pada tanggal 7 Mei, terdengar pula suara-suara yang muncul yang
mendukung untuk dilakukan legalisasi ganja. Hal ini tentunya menjadi
kontroversi di kalangan masyarakat. Selama ini masyarakat mengetahui
ganja sebagai salah satu jenis narotika dan tentu penggunaannya
dilarang. Wacana legalisasi penggunaan ganja ini dikeluarkan dengan
alasan tidak adanya penelitian terhadap dampak buruk dari ganja yang
valid. Mereka pun berdalih bahwa ternyata di balik reputasi negatif
ganja ini sebenarnya terdapat banyak manfaat yang belum tergali. Ganja
selama ini hanya dikenal karena penyalahgunaannya (abuse) saja. Ganja
selama ini lekat dengan nilai negatif karena tidak ada upaya untuk
mengembangkan ke arah positif. Padahal jika dimanfaatkan dan dikelola
dengan baik, potensi ganja dengan berbagai kebaikannya pun dapat dinikmati.
Serat Ganja
Tumbuhan
ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Bahkan serat
tanaman ganja pernah dipakai untuk tali pengikat kapal perang angkatan
laut Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Tentunya setelah diolah
terlebih dahulu, setelah diberi sedikit sentuhan teknologi,
keunggulannya dapat melebihi kekuatan serat baja dan halus seratnya
mampu mengalahkan halus serat kapas.
Secara
umum serat tanaman ini dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu serat
halus dan serat kasar. Serat halus dari tanaman yang biasa di sebut
marijuana ini dapat diajdikan bahan alternatif untuk pembuatan kertas
sehingga dapat mengurangi penebangan hutan secara liar untuk mendapatkan
bahan baku kertas. Selain itu serat tanaman ini juga dapat dijadikan
produk tekstil untuk bahan baku pakaian, tas dan produk tekstil lainnya.
Sementara serat kasar dapat digunakan untuk bahan membuat tali dan
denim, juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk campuran komponen
material yang membutuhkan serat seperti fiberglass.
Ganja sebagai Energi Alternatif
Biji
ganja juga dapat digunakan sebagai energi alternatif karena biji ganja
dapat dimanfaatkan untuk sumber minyak, baik langsung maupun secara
tidak langsung setelah melalui proses pirolisis untuk menjadikannya batu
bara, metana atau methanol. Selain itu, minyak dari biji ganja ini
memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan minyak bumi karena minyak
yang dihasilkan bersih dari unsur logam dan belerang, yang berarti pula
bahwa pengolahan dan penggunaan minyak biji ganja ini lebih ramah
lingkungan dan bebas dari polusi. Selain dapat digunakan untuk energi
alternatif, biji ganja juga bergizi tinggi, dengan kandungan protein
yang lebih tinggi dari kedelai sehingga dapat menjadikannya alternatif
sebagai pakan ternak.
Pemanfaatan Ganja dalam Dunia Kesehatan
Pada
tanaman ganja terdapat Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC). Senyawa ini
terbukti secara klinis dapat mencegah penyakit pembuluh darah
atherosclerosis. Secara medis sendiri, ganja banyak digunakan untuk
mengobati glaucoma dan terbukti efektif untuk mengobati depresi,
hilangnya nafsu makan, tekanan darah tinggi, kecemasan, migraine dan
berbagai problem menstruasi. Disamping itu ganja juga diklaim dapat
digunakan sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit
tertentu (termasuk kanker).
Di
beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti
bahwa pemakainya menjadi kecanduan. Diantara pengguna ganja, beragam
efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan,
serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir diantara para pengguna
tertentu. Efek yang dihasilkan beragam terhadap setiap individu, dimana
dalam golongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka
menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam
berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan
Methamphetamin).
Marijuana,
hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian
maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar
biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda
dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang lainnya dan
alkohol, yang jelas-jelas dapat menyebabkan penggunanya menjadi
kecanduan hingga tersiksa secara fisik.
Penutup
Bila
kita mau berandai-andai, mungkin ganja dapat saja kita samakan dengan
(maaf) kotoran hewan ternak. Jika saya berikan kotoran ternak pada anda
yang mungkin seorang eksekutif, dokter, pengacara atau arsitek, tentunya
kotoran sapi tersebut tidak ada manfaatnya untuk anda. Bahkan bisa
dipastikan dapat memberikan dampak buruk seperti polusi udara yang anda
hirup atau dapat mengganggu selera makan anda. Namun apa jadinya jika
saya memberikan kotoran sapi ini terhadap petani. Tentunya kotoran
ternak yang anda anggap tidak tidak ada gunanya ini dapat bermanfaat
lebih banyak baginya, misalnya untuk dijadikan pupuk kandang. Atau
bahkan jika petani tersebut telah menguasai teknologi yang lebih maju
dan tepat guna, ia dapat menjadikannya sesuatu yang lebih bernilai
ekonomis lagi semisal biogas. Pada intinya, sesuatu akan bermanfaat
lebih baik pada orang yang tepat.