Wow FBI Bikin Unit Khusus 'Nguping' Dunia Maya
30 Mei 2012
0
comments
IST
Jakarta – Federal Bureau of Investigation (FBI) mulai
menggalakkan penyadapan dan pengawasan di ranah dunia maya. Tak hanya
itu, badan ini juga membentuk unit khusus.
Aksi ini seolah membuat Amerika Serikat (AS) mulai bergerak mendekati negara fiksi yang dijelaskan dalam George Orwell ‘1984’. CNET baru-baru ini melaporkan, FBI baru saja membuat unit pengawasan web rahasia, Domestic Communications Assistance Center (DCAC).
Unit
ini bertujuan menciptakan teknologi yang membuat pihak berwenang bisa
lebih mudah menguping komunikasi Internet dan nirkabel. DCAC sendiri
akan bertindak sebagai penghubung di semua pengawasan web.
DCAC merupakan upaya kolaborasi antara FBI, US Marshals Service dan Drug Enforcement Agency. Menurut CNET,
unit ini tak hanya bertanggung jawab mengembangkan teknologi penyadapan
baru dan menganalisa data pengadilan, juga akan bertanggung jawab pada
pelacakan dan pemecahan kode percakapan di Skype.
DCAC merupakan produk dari program penyadapan internet ‘Going Dark’
FBI. Seiring makin banyaknya panggilan dilakukan online melalui voice
over IP (VoIP), layanan seperti Skype membuat FBI tak senang karena
sulitnya memantau jenis percakapan ini.
Untuk mengatasi rintangan
ini, FBI meminta perusahaan-perusahaan Internet bekerjasama menyetujui
undang-undang yang akan mengharuskan perusahaan web seperti Facebook,
Google dan Skype membuat platform yang lebih ‘ramah penyadapan’.
Rancangan
Undang-undang (RUU) ini merupakan amandemen hukum 1994, UU Bantuan
Komunikasi untuk Penegakan Hukum, yang hanya berlaku untuk perusahaan
telekomunikasi. Meski Komisi Komunikasi Federal memperluas jangkauan
hukum pada jaringan broadband pada 2004, FBI berusaha lebih jauh
memperluasnya.
Sejauh ini, perubahan yang diusulkan telah
disetujui Kementerian Kehakiman namun belum diperkenalkan di legislatif.
Pengacara yang bekerja di industri privasi internet skeptis perubahan
yang diusulkan FBI ini akan menuai keberhasilan.
“Tak seperti UU
Patriot yang disahkan tak lama setelah 9/11, kecuali FBI bisa
menunjukkan perhatian langsung saat bahaya, ini akan menjadi inisiatif
sulit untuk dilalui,” kata pengacara Marc Roth di Manatt, Phelps &
Phillips.
Ia menambahkan, FBI nampaknya akan melihat oposisi yang
besar dari kelompok-kelompok kebebasan sipil. Dengan mengharuskan ‘pintu
belakang’ pada situs jejaring sosial, layanan VoIP dan program pesan,
FBI bisa dengan cepat dan mudah memanfaatkan tiap komunikasi online.
Tujuan
dan dasar pemikiran DCAC telah digariskan pada kesaksian General
Counsel FBI Valerie Caproni pada 2011 di Rumah Komite Kehakiman. Dalam
pernyataannya, FBI menyimpulkan deskripsi DCAC yang juga merupakan
National Domestic Communications Assistance Center (NDCAC).
“NDCAC
berfungsi meningkatkan upaya penelitian dan pengembangan federal,
negara, dan penegakan hukum setempat terkait pengawasan elektronik dan
memfasilitasi pembagian teknologi antar lembaga penegak hukum,” katanya.
Tenaga
teknis dari federal lainnya, negara, dan badan-badan penegak hukum
lokal bisa mendapat nasihat dan bimbingan jika mengalami kesulitan saat
mencoba melaksanakan perintah pengadilan yang sah atas pengawasan
elektronik ini, lanjutnya.
Pendanaan DCAC ini sendiri berada di
bawah UU Perdagangan, Keadilan, Sains dan Lembaga Terkait untuk tahun
pajak 2012. Singkatnya, Kongres mengalokasikan US$8,244 juta (Rp77
miliar) dan 13 posisi untuk pengoperasian unit ini.