Lampard: Jangan Pergi, Drogba!
7 Mei 2012
0
comments
LONDON, Frank Lampard berusaha menahan Didier Drogba agar tetap
tinggal di Stamford Bridge. Lampard harus bekerja keras karena tawaran
dari China begitu menggiurkan buat Drogba.
Final Piala FA, Sabtu (5/5/2012), usai. Chelsea menang 2-1 atas Liverpool. Drogba lantas menuju tribun dimana fans Chelsea berkumpul. Ia tak melemparkan jersey-nya tapi mencium lambang Wembley di sana. Drogba seperti menunjukkan tanda bahwa ia ingin diapresiasi setelah mencetak prestasi sebagai pesepak bola pertama yang selalu mencetak gol dalam empat final Piala FA berbeda.
Apa yang dilakukan bomber Pantai Gading sekilas mirip ucapan selamat tinggal. Namun, bagi Lampard dan John Terry, itu merupakan peringatan bagi manajemen Chelsea agar segera menahan Drogba pergi. Kontrak "The Drog" --sebutannya-- akan berakhir musim panas ini.
Kalau suara dua pilar kamar ganti "The Blues" itu tak didengar manajemen, Drogba kemungkinan akan mendampingi Roberto Di Matteo yang masih kesulitan mempermanen posisi pelatihnya meski telah mempersembahkan trofi Piala FA.
Drogba telah mengepak delapan gol dalam delapan penampilannya di Wembley. Itu pun tak termasuk Community Shields. Namun, prestasi itu seolah belum cukup mengubah keputusan para petinggi Chelsea yang hanya ingin memperpanjang kontrak Drogba setahun lagi. Sementara striker berusia 34 tahun ingin perpanjangan kontrak berdurasi dua tahun.
Kalau tidak dipenuhi, Shanghai Shenhua dikabarkan siap mengipaskan cek 6,7 juta pounds atau sekitar Rp100 miliar per tahun.
"Saya sangat ingin Drogba tetap tinggal di sini. Ia luar biasa. Drogba tak kehilangan kecepatan dan insting predatornya tak hilang satu pun," sebut Lampard yang dilansir Guardian.
Lampard juga beralasan semua gol penting yang dicetak Drogba dalam sejumlah partai krusial membuatnya dijadikan aikon dan figur peletak tonggak sejarah bagi Chelsea.
"Drogba unik. Tak ada yang menyamainya dengan segala kemampuan sentuhan akhir dan mencetak golnya. Tak mudah menemukan pemain sepertinya," lanjut Lampard.
Namun, eks gelandang West Ham United sadar suatu saat sebuah klub harus menemukan pemain yang berbeda kemampuan dan cara bermainnya.
"Tapi, dengan apa yang telah diberikannya untuk Chelsea, ia berhak mendapatkan segalanya," seru Lampard lagi.
Final Piala FA, Sabtu (5/5/2012), usai. Chelsea menang 2-1 atas Liverpool. Drogba lantas menuju tribun dimana fans Chelsea berkumpul. Ia tak melemparkan jersey-nya tapi mencium lambang Wembley di sana. Drogba seperti menunjukkan tanda bahwa ia ingin diapresiasi setelah mencetak prestasi sebagai pesepak bola pertama yang selalu mencetak gol dalam empat final Piala FA berbeda.
Apa yang dilakukan bomber Pantai Gading sekilas mirip ucapan selamat tinggal. Namun, bagi Lampard dan John Terry, itu merupakan peringatan bagi manajemen Chelsea agar segera menahan Drogba pergi. Kontrak "The Drog" --sebutannya-- akan berakhir musim panas ini.
Kalau suara dua pilar kamar ganti "The Blues" itu tak didengar manajemen, Drogba kemungkinan akan mendampingi Roberto Di Matteo yang masih kesulitan mempermanen posisi pelatihnya meski telah mempersembahkan trofi Piala FA.
Drogba telah mengepak delapan gol dalam delapan penampilannya di Wembley. Itu pun tak termasuk Community Shields. Namun, prestasi itu seolah belum cukup mengubah keputusan para petinggi Chelsea yang hanya ingin memperpanjang kontrak Drogba setahun lagi. Sementara striker berusia 34 tahun ingin perpanjangan kontrak berdurasi dua tahun.
Kalau tidak dipenuhi, Shanghai Shenhua dikabarkan siap mengipaskan cek 6,7 juta pounds atau sekitar Rp100 miliar per tahun.
"Saya sangat ingin Drogba tetap tinggal di sini. Ia luar biasa. Drogba tak kehilangan kecepatan dan insting predatornya tak hilang satu pun," sebut Lampard yang dilansir Guardian.
Lampard juga beralasan semua gol penting yang dicetak Drogba dalam sejumlah partai krusial membuatnya dijadikan aikon dan figur peletak tonggak sejarah bagi Chelsea.
"Drogba unik. Tak ada yang menyamainya dengan segala kemampuan sentuhan akhir dan mencetak golnya. Tak mudah menemukan pemain sepertinya," lanjut Lampard.
Namun, eks gelandang West Ham United sadar suatu saat sebuah klub harus menemukan pemain yang berbeda kemampuan dan cara bermainnya.
"Tapi, dengan apa yang telah diberikannya untuk Chelsea, ia berhak mendapatkan segalanya," seru Lampard lagi.
Dengan apa yang telah diberikannya, Drogba berhak mendapatkan segalanya.