Anak Muda

Saatnya bercinta (Foto: Corbis)

MITOS seputar seks banyak beredar di masyarakat. Terlepas benar atau salah, Anda perlu mengetahui lebih lanjut fakta di baliknya agar tidak salah menafsirkan.
Banyaknya mitos seks yang berkembang di masyarakat seringkali membuat pasangan dilanda kebingungan. Meski demikian, Anda jangan menelannya begitu saja tanpa mencari tahu fakta dari informasi tersebut. Ketahui mitos dan fakta-fakta penting tentang seks berikut ini, seperti dilansir Times of India.

Mitos: Organ paling penting dalam seksual yakni bagian sensitif yang tersembunyi

Fakta: Meskipun area sensitif menyenangkan, ingatlah bahwa otak merupakan organ seks terbesar yang memiliki peran penting. Kemampuan membangkitkan hasrat seksual jauh lebih berperan untuk menghidupkan gairah bercinta dan kemudian menularkannya dengan pasangan.

Mitos: Jika Anda tidak memiliki pasangan, sulit meredam libido

Fakta: Mencintai diri sendiri sangatlah penting. Bahkan, jika Anda saat ini belum memiliki pasangan, belajarlah untuk menciptakan perasaan sensual dan memberikan semangat diri sendiri untuk menikmati kehidupan. Libido memang seringkali sulit dikontro. Meski demikian, Anda harus tetap fokus pada kehidupan saat ini. Belajarlah merasakan kenikmatan diri sendiri sehingga Anda tetap bahagia, meski belum ada pasangan.

Mitos: Wanita memiliki masalah dengan libido rendah


Fakta: Meskipun gangguan hasrat seksual yang dikenal dengan libido rendah lebih sering terjadi pada wanita, hal itu tidak berarti pria tak mengalaminya. Secara umum, gangguan libido memang terjadi baik pada pria dan wanita. Beberapa penyebab termasuk alkohol, berbagai obat, stres, ketidakseimbangan hormon (seperti testosteron rendah), penggunaan kokain, tumor otak yang menghasilkan hormon prolaktin, diabetes, dan penyakit berat lainnya seperti kanker dapat memengaruhi rendahnya libido.

Mitos: Masalah hormon satu-satunya penyebab libido rendah pada wanita

Fakta: Ada ketidakseimbangan hormon seperti estrogen rendah, testosteron rendah, hipotiroidisme, dan kortisol tinggi memang seringkali menggangu gairah seksual. Meski demikian, peran dari berbagai penyebab lainnya juga turut berpotensi merunyamkan gairah bercinta. Masalah fisik seperti nyeri vulva atau kekeringan pada Miss V dapat menyebabkan frustrasi dan membuat libido turun. Penyakit berat seperti kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, atau radang sendi juga bisa mengurangi libido. Selain itu, masalah psikologis (termasuk depresi), alkohol, penggunaan tembakau, dan masalah berat badan juga dapat menyebabkan libido rendah.