Posted by Unknown
4 Agustus 2011
Macam-macam beladiri kuno dari berbagai belahan dunia.
1. Gulat Highland
Orang Skotlandia telah dikenal sebagai pejuang yang ganas, tapi hanya
sedikit yangmembandingkannya dengan Jackie Chan dan William Wallace
walaupun kebanyakan orangSkotlandia menjalani banyak latihan seni bela
diri. Gulat Highland adalah jenis pertarungan pertama yang diajarkan
pada anak muda Skotlandia, biasanya teknik-teknik keluarga
diturunkandari ayah ke anaknya. Tercatat bahwa seringkali ksatria
Inggris tertangkap basah oleh keahlianorang Skotlandia yang tanpa
senjata yang bisa menyeret baju lapis baja dan kuda mereka dengan
mudah. Gulat Highland sekarang ini terutama digunakan oleh kelompok
reenactment (kelompok yang membuat simulasi dari kejadian sejarah) dan
tertinggal dalam sejarah karena banyak tekniknya yang hilang seiring
berjalannya waktu
2. Pankration
Olimpiade Yunani kuno memang brutal pada umumnya, tetapi yang paling
brutal dari acara-acara tersebut ada Pankration, yang kurang lebih
artinya “Tanpa aturan”. Dalam pertandingan ganas yang merupakan
kombinasi dari tinju dan gulat ini diperbolehkan melakukan apapun,
mulai dari pukulan ke pangkal paha, mencolok mata, bahkan mematahkan
jari. Maksud daripertandingan ini adalah supaya meyakinkan kalau
setiap pria di kota siap untuk menjadi militer, dan teknik dari
Pankration akan berguna ketika melawan gerombolan barbar. Sekarang,
masyarakat Yunani masih melatih Pankration sebagai olahraga dan teknik
yang dikembangkan ribuan tahun tersebut membuatnya menjadi seni bela
diri campuran.
3. Anggar Eropa
Pedang di Eropa Barat selama abad ke-14 dan 15 merupakan keterampilan
penting yang harus dimiliki setiap pemuda, karena laki-laki dari
kalangan bangsawan selalu membawa pedangnya dan seringkali diajak duel
oleh orang lain. Anggar Eropa muncul sebagai seni bela diri
yangcanggih sekaligus kompleks, menghasilkan ribuan buku panduan dan
manual yang dicetak di seluruh Eropa. Pemain anggar terkenal karena
ketepatan menusuk, gerakan kaki
yang halus dan tubuh yang penuh kontrol yang setara dengan samurai.
Setiap negara dan daerah di Eropa memiliki gaya yang khas, termasuk
jumlah pedang yang digunakan.
4. Bela Diri Pisau Suku Apache
Suku Apache menguasai penggunaan berbagai senjata untuk serangan
terhadap pemukim atau musuh penduduk asli Amerika lain, dan dari
banyaknya senjata-senjata yang menakutkan tersebut, mereka menjadi
paling mematikan dengan hanya pisau mereka. Setiap suku Apache punya
sedikitnya satu pisau yang mereka bawa sepanjang waktu yang mereka
gunakan untuk berburu, tapi untuk pertarurang suku Apache bisa membawa
puluhan pisau sekaligus. Mereka biasa melempar pisau-pisau tersebut
dengan akurasi yang mengerikan, atau memotong orangdari jarak dekat,
menebas bagian dada, tenggorokan atau urat yang lemah. Saat ini
militer Amerika mempekerjakan beberapa pelatih keturunan Apache untuk
mengajar tentara pasukan khusus bertahan hidup dan berkelahi dengan
pisau. Tidak heran navy SEALS (pasukan khusus Angakatan Laut Amerika)
dianggap sebagai petarung pisau terbaik di dunia.
5. Sambo
Sambo termasuk bela diri modern, olahraga tempur dan sistem pertahanan
diri yangdikembangkan di Uni Soviet ini diakui oleh USSR All-Union
Sports Committee tahun 1938, dibuat oleh Anatoly Kharlampiev. Umumnya
ada tiga jenis variasi olahraga kompetitif Sambo yangdiakui: Sambo
Olahraga, yang mirip dengan gaya gulat amatir atau judo; Sambo Tempur,
dimanfaatkan dan dikembangkan untuk militer dan menyerupai campuran
bela diri modern, termasuk teknik memukul dan mencakar; dan Sambo Gaya
Bebas, yang menggunakan peraturan unik Sambo kompetitif Amerika yang
dibuat American Sambo Association.
6. Bela Diri Tongkat Nguni
Dasar dari pertempuran legendaris Suku Zulu adalah bela diri tongkat
dimana dua orang Zulu dengan senjata sepotong batang pohon untuk
menyerang da prisai kecil untuk bertahan. Walau tongkat tidak terlalu
merusak bagian samping tubuh dari pukulan rendah, dihantam langsung
dengan tongkat bisa menyebabkan sakit yang amat sangat dan dalam
pertandingan ada banyak kesempatan untuk dihantam berkali-kali.
Pertempuran dengan tongkat membantu Suku Zulu untuk bertahan dari rasa
sakit dan rasa takut, yang melatih mereka berhadapan langsung dengan
senjata-senjata Inggris tanpa berkedip. Pemimpin terkenal Afrika
Selatan Nelson Mandela mengatakan dirinya pernah ikut bela diri
tongkat saat kecil.
7. Krav Maga
Bela diri mematikan ini datang dari Israel dan asalnya dari jalanan,
dikembangkan oleh preman-preman Yahudi untuk mempertahankan lingkungan
mereka dari geng anti-Yahudi. Krav Maga berbeda dengan kebanyakan seni
bela diri lain karena lebih fokus untuk mengakhiri pertarungan
secepat mungkin menggunakan “Overwhelming Force”, membuat Krav Maga
menjadi seni beladiri yang paling mematikan dari yang lain. Sekarang,
Krav Maga digunakan oleh militer dan polisi, dan juga dimanfaatkan
oleh pasukan khusu Amerika dan FBI.
8. Jeet-Kune-Do
Banyak yang salah mengira kalau Jeet Kune Do adalah salah satu seni
bela diri dari Timur, padahal sebenarnya bela diri ini dikembangkan di
Amerika, oleh Bruce Lee (seorang penduduk Amerika) karena dia
mengagumi kesederhanaan gaya berkelahi Barat seperti tinju dan gulat.
Bosan dengan metode Kung fu yang terlalu rumit, Bruce lee menggali
seni bela diri sampai ke dasarnya ketia ia mengembangkan Jeet Kune do,
mengajarkan bahwa teknik yang terbaik yangakan memenangkan
pertarungan. Banyak teman-teman selebriti Lee yang berlatih bela diri
ini, seperti Kareem Abdul-Jabbar, John Saxon, Jim Kelly dan Steve
McQueen.
9. Savate
Dikembangkan di Perancis pada abad ke-19 oleh petarung jalanan yang
biasa memakai sepatu bot tua dan menendang kepala orang, kata “Savate”
sendiri sebenarnya adalah istilah slang tuayang berarti sepatu tua.
Savate berpindah dari jalanan ke sekolah tinju dengan masih menjadi
bela diri kompetitif tanpa nama yang populer di Perancis, terkenal
karena tendangan wajah dan kepalanya yang brutal yang bertujuan untuk
menjatuhkan orang sekali serang. Sekolah savate juga mulai mengajarkan
teknik dengan senjata. Seni bela diri jalanan ini disatukan dengan
penggunaan tongkat, pisau dan -cukup aneh- kursi rotan.
10. Capoeira
Kombinasi dari pertarungan dan tarian, Capoeira mungkin adalah bela
diri yang paling indah untuk ditonton. Capoeira adalah sebuah sistem
bela diri tradisional yang didirikan di Brazil oleh budak-budak Afrika
yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brazil untuk bekerja di
perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman dahulu mereka melalukan latihan
dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional. Capoeira tidak saja
menjadi sebuah kebudayaan, tetapi juga sebuah olahraga nasional
Brazil, dan para guru dari negara tersebut membuat capoeira menjadi
terus menerus lebih internasional, mengajar di kelompok-kelompok
mahasiswa, bermacam-macam fitness center, organisasi-organisasi kecil,
dll. Saat ini capoeira dipelajari hampir di seluruh dunia, dari
Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika Serikat sampai ke Australia,
dariIndonesia sampai ke Jepang.
11. Silat
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke
mulut, diajarkan dari guru ke murid. Karena hal itulah catatan
tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Di Minangkabau,
silat atau silek diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan,
Tanah Datar, di kaki Gunung Marapi pada abad XI.[1] Kemudian silek
dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia
Tenggara.
Kebanyakan sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam
dari satu daerah ke daerah lain. Seperti asal mula silat aliran
Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menyaksikan
pertarungan antara harimau dan monyet dan ia mencontoh gerakan tarung
hewan tersebut. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia kemungkinan
berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu
dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Seperti
yang kini ditemui dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20
relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad
ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun
demikian, silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu
dalam pengertian yang luas,[2] yaitu para penduduk daerah pesisir
pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik
lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai
daerah di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan
lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka
sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama dengan silek. Sheikh
Shamsuddin (2005)[3] berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu
beladiri dari Cina dan India dalam silat. Bahkan sesungguhnya tidak
hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu
(termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak
awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan
yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab,
Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi
dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis
pencak silat itu lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu.
Sehingga, setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan yang
dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung
Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 adalah
pendekar silat yang terhebat.Hal seperti itu juga yang terjadi di
Jawa, yang membanggakan Gajah Mada.
Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat
ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring
dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Catatan
historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat
yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini. Kala itu
pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di
surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni
tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk
menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian
dari latihan spiritual.
Silat berkembang di Indonesia dan Malaysia (termasuk Brunei dan
Singapura) dan memiliki akar sejarah yang sama sebagai cara perlawanan
terhadap penjajah asing. [4] . Setelah zaman kemerdekaan, silat
berkembang menjadi ilmu bela diri formal. Organisasi silat nasional
dibentuk seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia,
Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia,
Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan
Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan
perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini
telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan
internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
source