Datang untuk Disunat, Pulang-pulang Tidak Punya Kemaluan
23 Agustus 2011
0
comments
Bermula ketika Philip Seaton, sopir truk berusia 46 tahun datang ke sebuah rumah sakit di Kentucky pada Oktober 2007. Ia datang dengan keluhan radang atau inflamasi di kemaluan, lalu minta disunat agar selanjutnya alat vitalnya jadi lebih mudah dibersihkan.
Peralatan operasi segera disiapkan oleh Dr John Petterson, ahli bedah yang akan menyunat kemaluan Seaton. Pada kondisi normal, sunat atau sirkumsisi hanyalah prosedur ringan yang hanya butuh waktu beberapa menit dan tidak terlalu berisiko memicu komplikasi.
Namun ketika Dr Petterson menyayat kulit kemaluan yang menutupi kepala penis Seaton, yang ditemukan bukan radang melainkan jaringan dengan pertumbuhan tidak normal. Dr Petterson menggambarkan kondisi itu sangat parah dan sudah menyerupai kembang kol yang membusuk.
Dr Petteerson dan timnya mendiagnosis kondisi ini sebagai karsinoma sel skuamosa, sejenis kanker ganas yang biasanya menyerang permukaan kulit. Satu-satunya cara untuk mencegah persebaran sel kanker ke organ lain adalah sesegera mungkin mengamputasi kemaluan Seaton.
"Yang saya lihat saat itu bukan penis melainkan kanker. Saya lakukan amputasi karena saya pikir inilah cara paling tepat untuk menyelamatkan Seaton," ungkap Dr Petterson, seperti dikutip dari WDRB, Selasa (23/8/2011).
Akhirnya operasi yang tadinya hanya bertujuan untuk menyunat kulit kemaluan malah berakhir dengan amputasi parsial, yakni menghilangkan bagian kepala penis yang sudah digerogoti kanker. Pilihan yang sulit bagi dokter, namun harus dilakukan untuk menyelamatkan Seaton.
Sayangnya Dr Petterson melakukan kesalahan mendasar dalam tindakan penyelamatan tersebut. Ia tidak memberikan informed consent atau pemberitahuan kepada Seaton atau keluarganya, terkait dampak-dampak yang akan ditimbulkan termasuk hilangnya sebagian dari alat vital Seaton.
Seaton yang saat terbangun mendapatu alat kelaminnya sudah terpotong akhirnya tidak terima, lalu membawa masalah ini ke pengadilan. Kasus yang sudah terjadi 4 tahun lalu itu baru mencuat ke media saat sidangnya mulai digelar beberapa hari yang lalu.
sumber