Presiden Malawi: Saya Belum Mati... Saya Berlibur!
16 November 2011
0
comments
AFP
Isteri baru: Presiden Malawi, Binguwa Mutharika, saat
pernikahannya dengan Callista Chapola-Chimombo pada April tahun lalu.
Desas-desus beredar di ibu kota negara Afrika itu, Lilongwe, bahwa Mutharika sudah terbang ke China untuk menjalani perawatan demi menyelamatkan nyawanya. Desas-desus sedemikian santer dan mulai mengganggu maka Senin lalu, seperti diberitakan Daily Mail, Selasa (15/11/2011), Mutharika pun mengadakan konferensi pers lewat telepon. Itu hanya untuk membuktikan bahwa ia, pada kenyataannya, masih hidup dan sehat.
Sang Presiden berbicara dari Hongkong kepada sekelompok wartawan politik. Salah satunya dari harian Nyasa Times. "Mutharika, yang dilaporkan marah dengan rumor tentang kematiannya, mengatakan kepada para wartawan bahwa dia berada dalam kondisi sehat. Istrinya, Callista, juga demikian," lapor harian itu. Presiden itu menegaskan, ia hanya mengambil cuti tahunannya selama 30 hari.
Ketidakhadirannya di dalam negeri telah membuat marah bangsanya yang sedang menghadapi krisis ekonomi.
Juru Bicara Presiden Malawi Hetherwick Ntaba dan Wakil Presiden Yunus Mussa mengupayakan konferensi pers via telepon itu. Mussa menelepon Mutharika melalui ponselnya dan menyerahkan telepon itu kepada para wartawan. Melalui telepon. ia mengatakan dirinya telah memutuskan untuk menghabiskan cuti 30 harinya di Hongkong.
Media Malawi melaporkan, Presiden itu menderita sebuah penyakit misterius dan sedang dirawat di rumah sakit swasta top di Hongkong. Namun, saudaranya, Aurther-Peter Mutharika, seorang menteri luar negeri dan calon penggantinya, mengatakan, Presiden hanya menikmati wisata belanja bersama istrinya.
Malawi mengalami kekurangan bahan bakar kronis selama beberapa minggu terakhir dan hal itu membuat harga-harga melambung lebih dari 30 persen. Para ahli khawatir hal itu bisa menyebabkan kerusuhan sipil yang meluas di tengah kenaikan inflasi.
Tahun ini merupakan periode yang traumatis bagi Mutharika, yang telah memerintah Malawi selama tujuh tahun. Pemimpin kontroversial itu dikecam masyarakat internasional pada Juli saat belasan orang tewas setelah ia mengerahkan tentara untuk menghadapi protes rakyat terhadap rezimnya.
Pada Agustus ia membuat ulah dengan memecat semua anggota kabinetnya. Ia lalu menunjuk orang baru, termasuk sejumlah anggota keluarganya sendiri, di sebagian besar posisi.
http://internasional.kompas.com/read/2011/11/16/09291073/Presiden.Malawi.Saya.Belum.Mati.Saya.Berlibur.