Sejarawan Curi 29 Mayat, Lalu Memajangnya
9 November 2011
0
comments
AP Sejarawan Rusia Anatoly Moskvin yang mencuri mayat dari kuburan lalu mendandaninya sebelum memajangnya di rumah. |
Polisi menolak mengungkap nama sejarawan itu pekan lalu ketika kasus ini terungkap, namun merilis fotonya. Disebutkan pula bahwa lelaki itu berusia 45 tahun dan merupakan pakar sejarah Nizhny Novgorod, kota yang berjarak 400 kilomter dari Moskwa. Menurut media-media Rusia, lelaki itu bernama Anatoly Moskvin.
Selama ini, Moskvin tidak pernah menyembunyikan minatnya soal mayat. Dengan penuh semangat dia menggambarkan kesukaannya mengeksplorasi kuburan, mempelajari batu nisan untuk mengungkap cerita kehidupan di baliknya.
Namun, dia sama sekali tidak pernah menyebut, menurut polisi, bahwa dia sudah mengambil 29 dari makam yang kemudian dibawa ke apartemennya. Setelah mendandani mayat-mayat itu, Moskvin memamerkannya.
Moskvin cukup lihai menyamarkan aksi mengerikan itu. Tidak ada orang yang menyadari bahwa 'boneka-boneka' besar di apartemennya ternyata mayat. Padahal kedua orangtuanya juga tinggal di situ.
Dalam video yang dirilis polisi, mayat-mayat itu tampak seperti boneka seukuran manusia. Mereka diberi pakaian warna cerah dengan kepala, wajah, dan tangan ditutup kain, lalu memajangnya. Menurut polisi, mayat-mayat itu diawetkan.
Mengutip pernyataan polisi, media-media Rusia melaporkan Moskvin hanya memilih mayat perempuan muda. Polisi bisa mengidentifikasi mayat-mayat itu karena Moskvin juga mengambil foto dan papan nama dari makam.
AP Salah satu mayat yang dicuri Analoty Moskvin, yang kemudian yang didandani seperti boneka. |
Menurut surat kabar nasional Moskovsky Komsomolets, Moskvin ditahan di sebuah pemakaman saat membawa sekantong tulang. Namun Kriminalnaya Khronika, sebuah media online khusus berita kriminalitas Nizhny Novgorod, melaporkan polisi menemukan mayat-mayat itu saat ke rumah Moskvin untuk meminta masukan dia tentang perusakan makam.
Moskvin merupakan sosok terpandang di kota itu. Mengaku tertarik pada mayat sejak usia kecil, dia sering menulis tentang pamakaman dan tempat-tempat bersejarah di wilayah itu. Dia juga seorang pakar linguistik dengan spesialisasi kebudayaan Kelt dan menguasai 13 bahasa asing./sumber