5 Tips dari Alumni ITS Saat Masuki Dunia Kerja
8 Mei 2012
0
comments
Ilustrasi : Corbis
Didasari hal itu, Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PP IKA ITS) Surabaya dan Kementerian Hubungan Luar (Hublu) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS mengundang para alumni yang telah sukses untuk berbagi pengalaman dengan mahasiswa ITS.
Pada acara bertajuk Facing a Dynamic World Susilo Baskoro, alumni Jurusan Teknik Elektro ITS yang kini bekerja di Schumblerger didapuk sebagai pembicara. Baskoro menilai, saat ini, orang yang sedang bekerja tidak melulu berada di kantor dan tidak tahu dengan apa yang terjadi di sekitarnya.
Menurutnya, bekerja tidak melulu menuntut gaji tapi juga membangun jaringan di luar. ''Hal itu pun harus diterapkan sejak kuliah,'' ujar Baskoro seperti disitat dari ITS online, Selasa (8/5/2012).
Dia membeberkan tips penting yang harus dipegang oleh mahasiswa sejak dini sebagai bekal masuk ke dunia kerja. Pertama, kata Baskoro, berawal dari sebuah perubahan. Perubahan itu konstan, sehingga seorang mahasiswa harus selalu berubah dan bergerak. "Yang dulunya diam hanya kuliah, kini harus berorganisasi," kata mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro ini.
Kemudian, lanjutnya, mahasiswa harus sudah menentukan dengan jelas tujuan yang ingin diraih. Ketiga, tambah Baskoro, harus memfokuskan rencana maupun energi pada apa yang diinginkannya. "Sesuaikan visi utama yang dapat mendukung minat dan bakatmu," tutur Baskoro.
Keempat, orang yang bekerja pun juga harus belajar (learning is on going). ''Bekerja itu harus mau belajar hal yang tidak tahu sama sekali,'' tegas Baskoro.
Pasalnya, bekerja tidak akan stagnan dalam sebuah posisi saja. Menurut pengalaman pribadi Baskoro, dia adalah seorang teknisi yang kini beralih menjadi Human Resource Development (HRD). Sehingga, dia harus belajar dari nol bagaimana menjadi HRD yang baik.
Tips terakhir, lanjutnya, adalah membangun hubungan. Menjaga hubungan baik harus dilakukan, baik saat masih mahasiswa maupun saat bekerja nanti pun saat menjadi atasan maupun bawahan.
"Networking harus dibangun sejak dini dengan banyak berkomunikasi dengan orang lain. Mahasiswa saat ini dapat menggunakan berbagai organisasi untuk selalu bertukar informasi. Misalnya AIESEC, organisasi yang dapat membuka wawasan mahasiswa menjadi global," kata Baksoro.
Dia menambahkan, bekerja harus menyukai tantangan, profesional, dan mau belajar hal baru. Mahasiswa tidak boleh hanya duduk dalam kelas perkuliahan. Namun harus juga berorganisasi di luar kelas. ''Jangan tidur saja di kos, tapi bergeraklah ke sana kemari,'' selorohnya.