Loket tiket pertandingan final sepakbola
Indonesia melawan Malaysia ini dibakar oleh suporter yang kecewa sekitar
pukul 15.00 WIB. Ahmad Thoriq/detikNews.
sumber: http://foto.detik.com/readfoto/2011/11/21/160911/1772164/157/2/
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA-- Pengelola Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan,
Jakarta, Mahfuddin Nigara sangat menyesalkan ulah panitia SEA Games dan
PSSI yang kurang mampu mengantisipasi calon penonton sepakbola, Ahad.
"Kami
sangat menyesalkan ulah mereka yang mengakibatkan para calon penonton
kecewa dan mulai melakukan pengrusakan dengan membakar loket tempat
penjualan tiket di dekat restoran Lagunas itu," ujar Direktur
Pengembangan dan Pengelolaan SUGBK, Mahfudin Nigara.
Sebagaimana
diketahui, ratusan calon penonton pada Ahad sore mendatangi
loket-loket di seputar SUGBK yang akan membeli voucher penukaran tiket.
Namun jumlahnya dikabarkan sangat terbatas, yakni hanya 10.000 lembar.
Manajer
Bidang Ticketing INASOC Agus Mauro mengungkapkan, pihaknya mencetak
70.000 lembar tiket untuk pertandingan final sepakbola yang akan
digelar SUGBK pada hari Senin yang mempertemukan Indonesia melawan
Malaysia.
Dari
70.000 lembar tersebut, lanjutnya, 20.000 lembar diantaranya
dialokasikan bagi para rekanan dan sponsor. Namun ribuan calon penonton
yang kecewa tak mendapatkan voucher, kemudian mendatangi Kantor
Sekretariat PSSI di kawasan Pintu VIII SUGBK. Mereka pun mendapati
kantor PSSI tersebut tertutup rapat, dan salah seorang anggota panitia
yang berpakaian batik menyarankan agar mencari tiket tersebut ke Gedung
INASOC di sekitar kawasan Kantor KONI Pusat yang berjarak sekitar 200
meter.
Sekitar
200 orang kemudian bergerak menuju kantor itu , yang tak lain adalah
Gedung Piramid dan hanya digunakan sebagai ruang Main Press Center
(MPC) atau tempat kerja para wartawan. Mengantisipasi hal itu, Mahfudin
Nigara pun mengerahkan Satpol PP dan mengontak Kapolres Tanah Abang
untuk mengamankan Gedung Piramid dari berbagai kemungkinan.
"Ngapain
PSSI menyuruh mereka datang kesini? Di sini tidak ada loket atau
panitia penjual tiket. Gedung INASOC juga bukan disini. Kami juga
sangat menyesalkan tindakan calon penonton yang melakukan pengrusakan,
karena SUGBK adalah aset bangsa dan aset kita semua," ujarnya.
Ketika ditanya apakah semua ini akibat sistem kerja panitia yang "amatiran", Nigara mengatakan; "Ya, memang amatiran".
sumber :http://id.berita.yahoo.com/loket-tiket-dibakar-pengelola-gelora-bung-karno-kesal-120008117.html