Ternyata Mahatma Gandhi Gay? Benarkah
15 Juli 2012
0
comments
Foto : Mahatma Gandhi & Hermann Kallenbach (Daily Mail)
NEW DELHI - Setahun yang lalu, buku biografi
Mahatma Gandhi yang kontroversial dirilis. Dalam biografi itu, Gandi
diklaim merupakan seorang biseksual yang meninggalkan istrinya dan jatuh
cinta pada seorang warga Jerman. Saat ini Pemerintah India pun berniat
untuk menyelidiki orientasi seks Gandhi.
Pemerintah India mengeluarkan dana sekira 700 ribu Poundsterling atau sekira Rp103 miliar untuk sebuah berkas-berkas yang menceritakan kehidupan di Afrika Selatan dan India, serta data-data mengenai keluarga Gandhi. Berkas-berkas itu dilelang di London pada Selasa lalu, namun dibatalkan pada menit-menit terakhir.
Dalam kisah kehidupan Gandhi, muncul seorang pria Yahudi asal Jerman yang bernama Hermann Kallenbach. Kallenbach yang bekerja sebagai seorang arsitek, bertemu dengan pahlawan anti-kekerasan itu di Afrika Selatan pada 1904 silam. Kallenbach pun mengaku sangat terkesan dengan pemikiran Gandhi.
Dalam buku biografi Gandhi yang ditulis oleh Joseph Lelyveld, tersirat detil-detil mengenai hubungan Gandhi dan Kallenbach. Buku itu mengklaim, Gandhi jatuh cinta dengan Kallenbach. Demikian, seperti diberitakan Daily Mail, Minggu (15/7/2012).
Lelyveld membantah kabar yang menyebutkan bahwa buku itu mengklaim Gandhi sebagai seorang biseksual. Sementara itu, kecaman pun muncul dari Gujarat yang merupakan tanah kelahiran Gandhi. Pemerintah Gujarat menilai, buku itu merupakan ejekan bagi Bapak Kemerdekaan India.
Buku yang berjudul "Great Soul: Mahatma Gandhi And His Struggle With India" juga menceritakan kisah Gandhi dan istrinya, Kasturbai, yang saat itu sedang sakit. Ada pula 13 surat yang ditulis Gandhi oleh Kallenbach.
"Saya tidak lagi marah dengannya, dia (Kasturbai) sangat manis, dia memakan beberapa anggur untuk hari ini namun dia tetap sakit," tulis Gandhi dalam suratnya.
Seorang sejarahwan dari Negeri Bollywood Ramchandra Guha juga menemukan surat-surat di kediaman saudara Kallenbach. Surat itu menunjukkan adanya pertemuan Gandhi dan Kallenbach di Johannesburg.
Kallenbach pindah ke Afrika Selatan dan menjadi seorang arsitek kaya raya di negara tersebut. Sementara itu Gandhi bekerja sebagai rekan Kallenbach. Keduanya hidup bersama di rumah Kallenbach dan diklaim saling mencintai, meski Gandhi sudah menikahi Kasturbai Makhanji saat usianya masih 13 tahun. Dalam buku itu, Gandhi mulai hidup bersama Kallenbach pada 1908.
Adapula dokumen berupa surat yang ditulis putra Gandhi yang menceritakan tentang ayahnya. Setelah Gandhi pulang ke India, kehidupan Gandi diklaim mengalami ketidakjelasan.
"Ayah menjadi sangat dan sangat buruk. Tidak akan aneh bila sewaktu-waktu, seorang yang hidup bersama ayah akan meninggalkannya," tulis putra sulung Gandhi, Harilal.
Menurut Kementerian Kebudayaan India, berkas-berkas yang mereka dapatkan dinilai sangat penting untuk menyelidiki asal usul Gandhi. Tak heran bila berkas itu dijual dengan harga ratusan ribu Poundsterling. Karya tulis Lelyvel juga menuai kontroversi yang cukup menghebohkan pada 2011 lalu.
~Source~
Pemerintah India mengeluarkan dana sekira 700 ribu Poundsterling atau sekira Rp103 miliar untuk sebuah berkas-berkas yang menceritakan kehidupan di Afrika Selatan dan India, serta data-data mengenai keluarga Gandhi. Berkas-berkas itu dilelang di London pada Selasa lalu, namun dibatalkan pada menit-menit terakhir.
Dalam kisah kehidupan Gandhi, muncul seorang pria Yahudi asal Jerman yang bernama Hermann Kallenbach. Kallenbach yang bekerja sebagai seorang arsitek, bertemu dengan pahlawan anti-kekerasan itu di Afrika Selatan pada 1904 silam. Kallenbach pun mengaku sangat terkesan dengan pemikiran Gandhi.
Dalam buku biografi Gandhi yang ditulis oleh Joseph Lelyveld, tersirat detil-detil mengenai hubungan Gandhi dan Kallenbach. Buku itu mengklaim, Gandhi jatuh cinta dengan Kallenbach. Demikian, seperti diberitakan Daily Mail, Minggu (15/7/2012).
Lelyveld membantah kabar yang menyebutkan bahwa buku itu mengklaim Gandhi sebagai seorang biseksual. Sementara itu, kecaman pun muncul dari Gujarat yang merupakan tanah kelahiran Gandhi. Pemerintah Gujarat menilai, buku itu merupakan ejekan bagi Bapak Kemerdekaan India.
Buku yang berjudul "Great Soul: Mahatma Gandhi And His Struggle With India" juga menceritakan kisah Gandhi dan istrinya, Kasturbai, yang saat itu sedang sakit. Ada pula 13 surat yang ditulis Gandhi oleh Kallenbach.
"Saya tidak lagi marah dengannya, dia (Kasturbai) sangat manis, dia memakan beberapa anggur untuk hari ini namun dia tetap sakit," tulis Gandhi dalam suratnya.
Seorang sejarahwan dari Negeri Bollywood Ramchandra Guha juga menemukan surat-surat di kediaman saudara Kallenbach. Surat itu menunjukkan adanya pertemuan Gandhi dan Kallenbach di Johannesburg.
Kallenbach pindah ke Afrika Selatan dan menjadi seorang arsitek kaya raya di negara tersebut. Sementara itu Gandhi bekerja sebagai rekan Kallenbach. Keduanya hidup bersama di rumah Kallenbach dan diklaim saling mencintai, meski Gandhi sudah menikahi Kasturbai Makhanji saat usianya masih 13 tahun. Dalam buku itu, Gandhi mulai hidup bersama Kallenbach pada 1908.
Adapula dokumen berupa surat yang ditulis putra Gandhi yang menceritakan tentang ayahnya. Setelah Gandhi pulang ke India, kehidupan Gandi diklaim mengalami ketidakjelasan.
"Ayah menjadi sangat dan sangat buruk. Tidak akan aneh bila sewaktu-waktu, seorang yang hidup bersama ayah akan meninggalkannya," tulis putra sulung Gandhi, Harilal.
Menurut Kementerian Kebudayaan India, berkas-berkas yang mereka dapatkan dinilai sangat penting untuk menyelidiki asal usul Gandhi. Tak heran bila berkas itu dijual dengan harga ratusan ribu Poundsterling. Karya tulis Lelyvel juga menuai kontroversi yang cukup menghebohkan pada 2011 lalu.